STAIMA Sintang Wisuda 60 Mahasiswa, Ada Satu Anggota DPRD Sanggau

Penulis: Agus Pujianto
Editor: Faiz Iqbal Maulid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Ma'arif Sintang (STAIMA) menggelar wisuda bagi 60 lulusan yang secara resmi menyandang gelar sarjana strata 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Prodi Hukum Keluarga Islam. Sidang senat terbuka wisuda sarjana XII digelar di Pendopo Bupati Sintang, Sabtu 10 Desember 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Ma'arif Sintang (STAIMA) menggelar wisuda bagi 60 lulusan yang secara resmi menyandang gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Prodi Hukum Keluarga Islam.

Sidang senat terbuka wisuda sarjana XII digelar di Pendopo Bupati Sintang, Sabtu 10 Desember 2022, dihadiri langsung oleh Bupati Sintang Jarot Winarno, Wabup Melkianus, Wakil Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward.

Ketua STAIMA Sintang, Muhammad Faisal menyebut sudah lebih dari 1000 alumni STAIMA yang saat ini berkiprah disegala bidang. Mulai dari guru, kepala sekolah, Kepala KUA, dosen, komisioner Bawaslu. Bahkan, 60 mahasiswa-mahasiswi yang diwisuda hari ini ada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sanggau. Dia adalah Agustini Ramadhani.

"Hari ini kita melahirkan 60 alumni, sudah ada yang jadi anggota DPRD di kabupaten sanggau," ujar Faisal.

Faisal mengucapkan selamat atas keberhasilan wisudawan-wisudawati yang telah menyelesaikan studi di STAIMA dengan kerja keras dan perjuangan yang tidak sebentar.

Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak di Sintang

Wujud Sinergitas, Polsek Sintang Kota Apel Bersama dengan Koramil

Kepada para wisudawan-wisudawati, Faisal mengingatkan untuk tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah mendukung, mendoakan hingga menjadi sarjana. "Pada orangtua yang telah mengamanahkan pada kami mendidik anaknya 4 sampai 5 tahun alhamdulillah sudah selesai. Terima kasih atas kepercayaannya," jelasnya.

Faisal mengingatkan bahwa tantangan kedepan semakin besar, begitu pula dengan peluangnya. Teknologi yang akan menguasai dunia ini harus diantitasi secara serius dan terjadi disrupsi. Ini berdampak positif dan negatif.

"Banyak sekali peluang pekerjaan yng harus dilakukan oleh manusia, tapi digantikan mesin digital. Tapi fungsi kita sebagai alumni harus bisa mengendalikan. Harapan saya kita jangan merasa terancam dengan perkembangan teknologi, ini menjadi peluang perguruan tinggi islam. STAIMA sintang bertujuan untuk menghasilkan intelektual muslim, yang memiliki kompetensi keilmuan yang handal. STAIMA harus membawa perubahan peradaban dan menentukan dampak positif," harap Faisal.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkini