Baca tanpa iklan
Edi mengatakan pembangunan jembatan ini merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh warga Kota Pontianak. Sebab, dinilai mampu mengurai kemacetan hingga 40 persen.
Bahkan, kedepannya, menurut dia, tidak hanya masyarakat Kota Pontianak yang merasakan. Namun juga warga Kalimantan Barat pada umumnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Pontianak, Firayanta berharap dengan adanya Prosesi Tepung Tawar dan doa bersama ini bisa memperlancar proses pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I.
Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, mengatakan setiap hari di kawasan jembatan Kapuas I sampai simpang empat garuda selalu macet.
“Artinya kehadiran duplikasi jembatan Kapuas ini sangat urgent untuk mengurai kemacetan," katanya.
Untuk itu, dirinya juga bersyukur lantaran saat ini pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I tersebut sudah mulai dikerjakan. Ia juga meminta agar semua pihak bisa mendukung dalam pengerjaan pembangunan tersebut.