Khazanah Islam

Tata Cara Shalat Orang Sakit Saat Duduk, Berbaring dan Telentang

Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang yang sakit tetap diwajibkan ntuk melaksanankan shalat fardhu lima waktu

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Islam penuh dengan kemudahan, semua yang diperintahkan dalam Islam disesuaikan dengan kemampuan setiap hambaNya.

Termasuk di antaranya dalam mengerjakan shalat.

Dalam kesempatan kali ini akan dibahas mengenai kemudahan dan keringanan shalat bagi orang yang sakit.

Orang yang sakit tetap diwajibkan ntuk melaksanankan shalat fardlu lima waktu.

Akan tetapi Allah SWT memberikan keringanan bagi mereka dalam engerjakan shalat.

Bolehkan Perempuan Menjadi Imam Shalat Fardhu? Syarat Menjadi Imam dan Makmum Masbuk

Allah SWT memberi kemudahan kepada kita yang sedang sakit,

Jika kita tidak mampu shalat sambil berdiri maka diperbolehkan sambil duduk, Jika itu tidak mampu, maka sambil berbaring.

Jika itupun tidak mampu maka dengan terlentang.

Jika itupun juga tidak mampu maka diperbolehkan dengan isyarah, kedipan mata atau dengan hati.

Shalat dengan cara duduk

Shalat dengan cara cara duduk dilakukan bagi orang yang tidak sanggup melakukan shalat dengan cara berdiri.

Tata cara shalat sambil duduk yaitu :

  • Duduklah menghadap kiblat dengan posisi iftirasy (seperti duduk tahiyat awal) kemudian berniat sesuai shalat yang akan dikerjakan, dan bertakbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan.
  • Setelah takbiratul ihram kedua belah tangan disedekapkan diatas dada dengan posisi pergelangan tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri, sesudah itu membaca do’a iftitah, surah al-Fatihah dan surah dari alquran.
  • Sesudah itu ruku’ yaitu dengan duduk membungkuk sedikit ke arah depan dengan membaca tasbih ruku’.
  • I’tidal dengan cara duduk kembali seperti semula serta membaca tasbih i’tidal.
  • Sesudah itu sujudlah sebagaimana sujud biasa serta bacalah tasbihnya atau jika tidak mampu dengan membungkukkan badan lebih rendah dari pada ruku’, kemudian duduklah kembali menyempurnakan rakaat yang kedua, sebagaimana rakaat yang pertama.

Keutamaan dan Doa Shalat Tahajud Amalan Malam Rasulullah Semasa Hidup

Shalat dengan cara berbaring

Shalat dengan cara berbaring dilakukan bagi orang yang tidak mampu mengerjakan shalat dengan cara berdiri maupun duduk.

Adapun tata cara shalat dengan cara berbaring yaitu :

a. Yang dimaksud dengan berbaring ialah tidur miring diatas rusuk yang sebelah kakan dengan membujur ke sebelah selatan, telinga sebelah kanan tertindih oleh kepala sebelah kanan pula.

b. Selanjutnya wajah dan perut, dada dan kaki menghadap ke arah kiblat dengan disertai niat dan bertakbir seperti biasa.

c. Untuk melakukan ruku’ dan sujud cukup dengan anggukan kepala atau dengan menggunakan kedipan pelupuk mata.

d. Jika semua tidak dilakukan dengan anggukan kepala dan kedipan mata, maka gunakanlah hati selama kita masih sadar. Demikianlah seterusnya hingga salam selesai.

Shalat dengan cara telentang

Shalat dengan cara telentang dilakukan jika tidak mampu lagi untuk berbaring miring.

Tata cara shalat telentang adalah sebagai berikut:

a. Posisi badan telentang dengan posisi kedua kaki diluruskan ke kiblat.

b. Kepala diganjal bantal berada di sebelah timur, agar muka menghadap ke kiblat (usahakan kepala diganjal agak tinggi) kemudian berniat shalat sesuai dengan niat shalat yang akan dikerjakan.

c. Untuk melakukan ruku’ dan sujud cukup dengan isyarat seperti menganggukkan kepala atau kedipan mata, jika tidak mampu maka cukup dengan isyarat hati saja selama masih sadar.

d. Bacaan shalat dilafadzkan seperti biasa, jika tidak mampu cukup dilafadzkan di dalam hati.

Demikianlah tata cara shalat bagi orang yang sakit. Ibadah shalat tetap harus dilaksanakan dalam keadaan apapun selama akal masih sehat atau sadar. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Disclaimer : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.

Berita Terkini