“Sayangnya Fabio telah berubah menjadi kelinci yang harus dikejar, di sekelilingnya dia dikepung semua Ducati,” tuturnya.
Danilo Petrucci tidak menyangka Pecco begitu bagus dan konsisten.
Di bagian pertama kejuaraan, sepertinya dia telah kehilangan segalanya.
Padahal juara bertahan Fabio Quartararo memimpin 91 poin atas Bagnaia awal musim ini.
Danilo Petrucci mengibaratkan David melawan Goliath.
Hal itu tidak terpikirkan sampai beberapa bulan yang lalu bagi seorang pebalap untuk bertarung melawan tujuh Ducati.
"Ketika Anda melihat bahwa Anda kehilangan lebih banyak poin, Anda memberikan segalanya tetapi itu tidak cukup, itu normal untuk merasa hancur,” tuturnya.
• Ducati Siapkan 8 Pebalap di MotoGP 2023 dengan Mesin Desmosedici
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News