Misalnya, seseorang berkata, “Aku berdiri sendiri berjuang untuk Yesus,” atau “Aku harus memelihara tujuan Kristus dan mempertahankan benteng ini untuk-Nya,”
Tetapi apa yang sesungguhnya Paulus katakan, “Aku ada dalam arak-arakan seorang penakluk, dan tidaklah menjadi soal apa pun kesulitannya, karena aku selalu dipimpin dalam kemenangan.”
Apakah gagasan ini hidup secara praktis dalam diri kita?
Rahasia sukacita Paulus ialah bahwa Allah menangkapnya ketika ia menjadi seorang pemberontak yang terang-terangan melawan Yesus Kristus dan menjadikannya seorang tawanan dan itulah yang menjadi tujuannya.
Adalah sukacita Paulus untuk menjadi seorang tawanan Tuhan dan dia tidak mempunyai kepentingan lain, baik di surga maupun di bumi.
Adalah suatu yang kurang tepat bagi seorang Kristen untuk mengatakan berupaya memperoleh kemenangan.
Kita seharusnya secara penuh dimiliki oleh Sang Pemenang sehingga kemenangan-Nya menjadi kemenangan kita, dan “kita lebih daripada orang-orang yang menang melalui Dia ...” (Roma 8:37).
“Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus”.
Kita bergerak maju dengan bau harum dari Yesus, dan ke mana pun kita pergi, kita adalah kesegaran (refreshment) yang ajaib bagi Allah.
• Kalender Liturgi Katolik Selasa 25 Oktober 2022 Bacaan Injil dan Biarawan BcO Keb. 3:1-19
Sumber: alkitab.mobi
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News