Tahun Kelahiran Nabi Muhammad SAW Disebut dengan Tahun Gajah, Mengapa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan ‘Ali Al-Hasani An-Nadwi’, beberapa sejarawan dan pakar hadist mengatakan, menjelang kelahiran Nabi Muhammad, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi.

Tak lama setelah itu peristiwa itu, Nabi Muhammad SAW lahir.

Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah, dan ayah, Abdullah.

Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad berusia tiga bulan dalam kandungan Aminah, karena kelelahan berdagang dan jatuh sakit.

Pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun yang sama dengan penyerbuan Abrahah (tahun gajah), Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki.

Saat itu bertepatan dengan bulan Agustus tahun 570 Masehi.

Sebagian pendapat mengatakan bahwa Aminah melahirkan pada tanggal 20 atau 21 April tahun 571 Masehi.

Aminah mengutus seseorang sambil berkata: "Pergilah kepada Abdul Muthalib dan katakan, 'Sesungguhnya telah lahir bayi untukmu. Oleh karena itu, datang dan lihatlah '."

Abdul Muthalib bergegas datang. Ketika mengambil bayi itu dari pelukan Aminah, dadanya bergemuruh dipenuhi rasa sayang.

"Kehadiranmu mengingatkan aku kepada ayahmu. Sungguh, di hatiku kini dirimu hadir sebagai pengganti Abdullah," katanya.

Doa Rabiul Awal Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Amalan Sholawat Arab

Dengan penuh rasa syukur, orangtua itu menggendong cucunya berthawaf, mengelilingi Ka'bah.

Kali ini tidak kepada berhala, tetapi kepada Allah. Abdul Muthalib berdoa dan bersyukur.

"Aku memberimu nama Muhammad," kata Abdul Muthalib.

Muhammad berarti terpuji, sebuah nama yang tidak umum di kalangan masyarakat Arab, tetapi cukup dikenal.

Kemudian, ia memerintahkan orang untuk menyembelih unta dan mengundang makan masyarakat Quraisy.

"Siapa nama putra Abdullah, cucumu itu?" tanya seseorang kepada Abdul Muthalib.

Halaman
1234

Berita Terkini