Lokal Populer

Sebanyak 17 Ulat Dalam Lubang Telinga, Bocah di Sambas Diduga Derita Otomyiasis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chia bocah laki laki berusia empat tahun yang diidentifikasi terdapat ulat di dalam telinganya. Chia saat ini memerlukan bantuan untuk penanganan lebih lanjut di Singkawang.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang anak laki-laki di Dusun Seradi, Desa Sebangkau, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, bernama Chia mengalami sakit yang cukup langka.

Anak laki-laki yang diketahui bernama Chia itu telah mendapat penanganan medis di RSUD Pemangkat.

Ulat yang diidentifikasi dalam lubang telinganya adalah sebanyak 17 ekor yang telah dikeluarkan oleh dokter di RSUD Pemangkat.

Diketahui anak ini berumur 4 tahun, dan harus segera dibawa ke Singkawang untuk dilakukan ronsen. Mengingat kondisi Chia saat ini pucat seperti kekurangan darah.

Diketahui saat ini orang tua Chia belum membawanya ke RSUD Singkawang lantaran kendala biaya, dan membutuhkan uluran tangan masyarakat agar Chia tetap dalam kondisi sehat.

• Rekonstruksi Kasus Menantu Bunuh Mertua di Sambas, Dilatarbelakangi Aksi Tidak Senonoh Pelaku

Mengetahui hal ini salah satu Dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) dr. Rangga Putra Nugraha, Sp.THT-KL, yang berpraktek di Klinik Spesialis Mata dan THT Ayani, Jl Ahmad Yani Pontianak Tenggara memberikan tanggapannya saat di konfirmasi pada Senin malam, 22 Agustus 2022.

Ia mengatakan menurut analisisnya kemungkinan adik Chia ini mengalami sakit yang dinamakan otomyiasis yang disebabkan oleh adanya sel belatung atau sel telur lalat yang berkembang dan menginfeksi pada telinga.

"Kemungkinan otomyiasis atau belatung atau adanya telur lalat yang menginfeksi telinga dan berkembang menjadi larva (mungkin, karena saya tidak lihat kasusnya)," ucapnya.

Ia menjelaskan sakit ini biasanya diawali oleh luka pada telinga, yang kemudian dimasuki oleh telur lalat sehingga menjadi larva.

"Biasanya diawali adanya luka pada kulit liang telinga yang kemudian dimasuki oleh telur dari lalat dan berkembang menjadi larva," ucapnya.

Ia menjelaskan keluhan awal biasanya diawali dengan gatal sampai nyeri pada telinga dan menyebabkan infeksi pada liang telinga bahkan dapat merusak kulit liang telinga dan atau gendang telinga yang mengakibatkan gangguan dengar pada penderita.

Untuk menangani penyakit ini ia menyarankan agar menghindari manipulasi pada liang telinga yang menyebabkan luka pada tempat yang menjadi masuknya telur lalat tersebut, dan kemudian agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Ia menjelaskan bahwa pada dasarnya penyakit ini tidak menular secara langsung, namun tetap harus berhati-hati karena lalat bisa saja ada disekitar tempat tinggal dan masuk ke telinga.

Ia mengatakan apabila mengalami sakit yang sama seperti ini, harus segera ditangani tindakan medis dengan segera dan dikeluarkan sampai bersih

"Myasis harus dikeluarkan sampai bersih, telinga harus dibersihkan dan pemberian terapi antibiotik dan terapi sesuai gejala yg dialami pasien," ucapnya.

Halaman
12

Berita Terkini