Ia pun merasa salut, lantaran selama ekspedisi berkeliling daerah, baru di Kalbar ini menemukan banyak komunitas peduli Sungai dan Lingkungan.
"Maka tugas kita hari ini adalah perlu menyusun strategi bagaimana kita agar bisa membebaskan Sungai Kapuas ini dari mikroplastik," jelasnya.
Dari hasil uji kualitas air yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Sungai Nusantara, phospat kadar klorin yang melebihi baku mutu ini disebabkan oleh tingginya aktivitas perkebunan sawit dan banyaknya penambang emas tanpa izin (PETI) yang menyebabkan banyaknya limbah masuk ke sungai Kapuas dan belum adanya IPALD komunal sehingga masyarakat membuang limbah domestik ke Sungai Landak dan Sungai Kapuas.