Mengenal Misteri Stigmata Tanda Luka Salib Yesus di Tubuh dan Daftar Orang yang Mengalaminya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat biarawan kapusin Italia Padre Pio dari Pietrelcina terbaring di peti matinya, 26 September 1968 di Basilika St. Mary of the Graces di kota San Giovanni Rotondo Italia selatan di mana biarawan itu mendirikan rumah sakit Rumah penghilang rasa sakit dan di mana dia akan dikuburkan, saat orang-orang beriman mengerumuni untuk memberi penghormatan kepadanya. Padre Pio (Francesco Forgione) lahir di Pietrelcina pada tanggal 25 Mei 1887 dari keluarga petani yang buta huruf, ia menerima stigmata (seperti S. Francis dari Assisi dan St. Caterina dari Siena) pada tanggal 20 September 1918 dan meninggal di San Giovanni Rotondo pada tanggal 23 September 1968.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Stigmata merupakan tanda luka salib Yesus yang dialami orang pilihan Allah.

Stigmata dalam bahasa Yunani adalah luka-luka di tubuh ataupun perasaan sakit pada bagian-bagian tubuh seperti yang dialami oleh Tuhan Yesus karena penyaliban-Nya.

Maka stigmata yang dialami oleh para Stigmatist berkaitan dengan kelima luka seperti luka-luka Kristus yaitu: di kedua tangan, kaki dan lambung.

Beberapa di antara para stigmatist tersebut juga mengalami luka-luka di kepala.

Sejarah Gereja Sion yang Jadi Cagar Budaya Gereja Tertua di Jakarta Dibangun Zaman VOC

Para stigmatist ini ada yang mengalami sakit pada bagian-bagian tubuh tersebut, tetapi di tubuhnya tidak ada luka.

Sedangkan pada kasus lainnya, stigmata disertai juga luka-luka dengan rasa sakit yang tak terkira.

Pada kasus-kasus tertentu pada darah yang keluar, disertai dengan bau harum.

Stigmata ini dihubungkan dengan persatuan spiritual/mistik antara orang yang menerimanya dengan Kristus.

Sebab mereka secara khusus dapat mengambil bagian dalam penderitaan Kristus (lih. Kol 1:24)/mempersatukan penderitaan mereka dengan penderitaan Kristus, demi mendoakan pertobatan dunia.

Karena stigmata ini berhubungan dengan pengalaman rohani, maka umumnya diterima dalam keadaan/setelah berdoa ataupun mengalami karunia penglihatan dalam doa.

Stigmatist yang terkenal adalah St. Fransiskus dari Asisi (1181-1226) dan St. Padre Pio dari Pietrelcina, Italia (1887-1968).

St. Fransiskus Asisi adalah Santo pertama yang tercatat menerima stigmata.

Ia menerima stigmata tersebut di tahun 1224, dua tahun sebelum wafatnya, yaitu pada saat ia berdoa di hari raya Salib Suci.

Salah satu stigmatist lainnya yang terkenal adalah St. Padre Pio, yang menerima stigmata ini dan menanggungnya selama 50 tahun.

Luka-lukanya ini telah dipelajari oleh para dokter di abad ke 20, yaitu oleh Dr. Luigi Romanelli, Dr. Giogio Festa, antara 1920-1925.

Halaman
123

Berita Terkini