TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Buntut kasus tewasnya Brigadir J di rumah eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 masih belum menemukan titik terang.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan siap membantu dalam pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J jika dibutuhkan.
Jenderal Andika Perkasa akan membantu memfasilitasi rumah sakit serta dokter senior terkait autopsi ulang jenazah Brigadir J.
"(Mengenai) permintaan misalnya tenaga dokter dan rumah sakit, saya siap (membantu), ini kan kemanusiaan, apa saja (siap membantu)," tegas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dikutip dari Kompas TV pada Jumat 22 Juli 200.
Terkait itu, Jenderal Andika Perkasa berharap rumah sakit dan dokter pilihannya akan bersikap objektif dan tanpa terintervensi dari pihak manapun.
• Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J, Korban Kasus Polisi Tembak Polisi Diumumkan Kedokteran Forensik
"Tetapi memang saya ingin memastikan detailnya, supaya saya sendiri bisa mengawasi objektivitas dilapangan, karena itu kan tidak mudah."
"Sehingga saya harus pastikan rumah sakit mana (yang kan melakukan autopsi) tim dokternya pun kita pilih yang senior."
Jenderal Andika Perkasa ingin rumah sakit dan dokter pilihannya memiliki ilmu yang maksimal agar dapat segera mengungkapkan misteri kasus Brigadir J.
"Sehingga mereka bisa memberikan penilaian maupun misalnya sumbangsih dari segi keilmuan itu lebih maksimal."
"Dan yang lebih penting memang terkendali, terkendali dalam arti tidak ada intervensi sedikitpun, sehingga mereka (dokter rumah sakit) bisa memberikan opini yang benar-benar objektif," tutup Jenderal Andika Perkasa.
Sebelumnya diberitakan, Polri akan menggelar autopsi ulang terhadap jazad Brigadir J.
Namun, autopsi ulang itu tak akan digelar di Jakarta, melainkan di Jambi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa proses ekshumasi atau pembongkaran makam untuk autopsi ulang akan digelar dalam waktu dekat ini.
"(Lokasinya) di Jambi. Secepatnya, karena kita bekerja dengan waktu. Semakin cepat, semakin baik," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 22 Juli 2022 dikutip dari Tribunnews.
• Presiden Jokowi Buka Suara Kasus Tewasnya Brigadir J: Transparan! Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa autopsi ulang harus segera dilakukan sebelum jenazah mengalami pembusukan.
"Karena kalau misalkan agak lama, maka proses pembusukan juga akan semakin rusak ya. Kalau semakin rusak maka nanti dari dokter tentunya akan mengalami kendala ketika melaksanakan ekshumasi tersebut," jelas Dedi.
Di sisi lain, kata Dedi, pihaknya terbuka untuk melibatkan pihak eksternal dalam proses autopsi ulang jenazah Brigadir J.
"Bapak Kapolri sudah menyampaikan bahwa kita terbuka dan kita transparan dan tentunya tetap semua pekerjaan kita harus akuntabel. Oleh karenanya, keterlibatan para ahli expert di bidangnya ini tentunya dibutuhkan dalam rangka untuk membuat kasus ini terang benderang," pungkasnya.
Presiden Jokowi minta transparan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal kasus tewasnya Brigadir J di rumah eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022.
Dikutip dari Tribunnews, Presiden Jokowi meminta agar kasus Polisi Tembak Polisi segera diusut sampai tuntas.
Tak lupa Presiden Jokowi memerintahkan Polri untuk mengungkap kasus tersebut secara transparan kepada publik.
• Bukti-bukti Brigadir J Diduga Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak, Keluarga Ungkap Kondisi Jenazah
“Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas. Buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan, sudah,” tegas Jokowi di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 21 Juli 2022
Menurut Presiden Jokowi, pengusutan secara transparan sangat penting agar kepercayaan masyarakat terhadap Polri tetap terjaga.
“Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” lanjutnya.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News