TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, Sambas - Petugas Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Sambas Hermawan mengimbau peternak untuk sementara waktu menunda memasukkan hewan ternak baru ke kandang.
"Saran ke peternak, sementara tunda dulu memasukan ternak ke kandang. Apalagi dari daerah yang sudah tertular," kata Hermawan kepada Tribun Pontianak, Minggu 19 Juni 2022.
Hermawan mengungkapkan sebanyak lima kecamatan di kabupaten Sambas telah tercatat ditemukan sapi suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
• Cerita Petugas Kesehatan Hewan Saat Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Ternak Suspek PMK di Sambas
Lima kecamatan tersebut adalah Tebas, semparuk, Paloh, Sambas dan tangaran.
Dia mengatakan sapi yang sudah sembuh dari PMK masih dapat menularkan PMK.
"Hewan yang sembuh bisa sebagai carier atau pembawa penyakit," ungkapnya.
Sehingga, imbuh dia, walaupun sudah sembuh dari PMK masih dapat mengakibatkan penularan pada sapi lainnya yang sehat apabila disatukan dalam satu kandang.
"Sapi yang sehat karena disatukan dalam satu kandang dapat tertular. Sementara ini juga, bagi peternak diimbau jangan datang ke kandang sapi yang sakit PMK," katanya.
Dia menjelaskan, saat menangani ternak yang terkena PMK dirinya mensiasati menggunakan desinfektan semprot. Menggunakan sarung tangan dan tidak ke kandang sapi yang sehat sesuai dari kandang sapi yang sakit PMK
"Tidak punya APB kita, yang saya siasati bawa desinfektan pakai semprot, sarung tangan, tidak ke kandang yang sehat untuk dikunjungi setelah dari yang sakit, lalu mandi setelah kunjung. Baru boleh ke kandang yang lain," terangnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News