Kisah Pasutri Belasan Tahun Mengabdi Jadi Guru Honorer Hingga Diangkat Jadi ASN PPPK Pemkab Mempawah

Penulis: Ramadhan
Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hidaya bersama sang istri Hiddriyah, seusai diangkat dan diambil sumpah janji sebagai pegawai PPPK Pemkab Mempawah, Rabu 25 Mei 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sebanyak 313 guru honorer di Kabupaten Mempawah resmi diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2021.

Secara simbolis, SK Pengangkatan PPPK bagi fungsional guru tahap 1 dan tahap 2 diserahkan Bupati Erlina, di Kantor Bupati Mempawah, Rabu 25 Mei 2022 sore, yang turut menyaksikan Wakil Bupati Muhammad Pagi, pimpinan OPD dan Forkopimda.

Sebelum menerima SK Pengangkatan, PPPK yang akan mengabdi selama lima tahun di Kabupaten Mempawah terlebih dahulu menjalani prosesi pengucapan sumpah/janji dan penandatangan perjanjian kerja.

Dari 313 guru honorer yang diangkat menjadi pegawai jalur PPPK tersebut, terdapat pasangan suami istri yang tinggal di Desa Kuala Secapah, Kecamatan Mempawah Hilir, yang telah mengabdi belasan tahun sebagai guru honorer. Mereka ialah Hidaya dan sang istri Hiddriyah.

Bupati Erlina Berikan Beberapa Pesan Bagi PPPK Pemkab Mempawah yang Baru Diangkat

Hidaya bercerita mulai mengabdi sebagai honorer pada tahun 2007 dan mengabdi di SDN 19 Mempawah Hilir.

"Kalau saya sendiri mulai masuk sebagai honorer pada Agustus di Tahun 2007, dan pada saat itu masuk di SDN 19 Mempawah Hilir sebagai pembantu pengajar guru olahraga. Selain itu juga jadi bantu-bantu disana tukang bersih-bersih, hidupkan lampu, buatkan minuman buat para guru, dan Alhamdulillah pada saat itu dikasih gaji Rp 75 ribu per bulan," terangnya bercerita, Jumat 27 Mei 2022.

"Setelah itu berjalan beberapa tahun dari Rp 75 ribu ada peningkatan menjadi Rp 150 ribu per bulannya, dan bahagia sekali rasanya karena ada dapat gaji," ujarnya berkisah.

Setelah itu selang dua tahun tepatnya pada tahun 2009 Hidaya pindah mengajar di SDN 9 Mempawah Hilir.

"Selain mengajar saya juga tetap rutin melatih Pramuka di berbagai sekolah hingga saat ini," katanya.

"Sebelum pengangkatan menjadi pegawai PPPK ini, Alhamdulillah gaji honorer sebagai guru bidang study dan mengajar Pramuka adalah sebesar Rp 600 ribu, dan dijalani selama belasan tahun," terangya lagi.

Selain menjadi guru Honorer yang dijalani selama belasan tahun, Hidaya juga menekuni bisnisnya sebagai penjual air galon.

"Jadi selain mengajar, sepulang dari sekolah saya sempatkan diri untuk berbisnis dan membuka usaha menjual air galon, demi memenuhi kebutuhan rumah tangga bersama sang istri," terangnya.

Selama menjadi guru honorer, Hidaya juga bercerita bahwa dirinya turut berperan aktif di berbagai organisasi, yang dirasanya sangat membantu terutama pada relasi dan banyaknya teman.

"Jadi saya juga menyibukkan diri dengan mengikuti berbagai organisasi, dan Alhamdulillah dapat banyak teman dan termotivasi dari teman-teman," katanya.

Dirinya juga bercerita sudah sebanyak empat kali mencoba mendaftar menjadi pegawai, namun selalu gagal, akan tetapi tidak membuatnya berputus asa.

Halaman
12

Berita Terkini