TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama pihak sekolah se-Kota Singkawang membentuk Gerakan Satu Sekolah Satu Kearifan Lokal (GS3KL).
Gerakan Satu Sekolah Satu Kearifan Lokal ini secara resmi diluncurkan langsung Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie di SMPN 8 pada pada Kamis 12 Mei 2022 kemarin.
Menurut penuturan Tjhai Chui Mie, GS3KL ini bertujuan untuk mendidik anak dengan memperkenalkan budaya dan kearifan lokal.
"Karena seperti yang kita tahu, Kota Singkawang merupakan kota yang multietnis dengan berbagai macam kebudayaan yang hidup didalamnya," kata Tjhai Chui Mie, Jumat 13 Mei 2022.
• Kepala Staf Kodim Singkawang Berganti, Dandim Pimpin Upacara Sambutan
Saat ini, kata Tjhai Chui Mie, salah satu bentuk kebudayaan di Kota Singkawang yang kini yang terkenal hingga ke kancah internasional adalah Cap Go Meh.
Tentunya, lanjutnya, masih ada banyak bentuk-bentuk kebudayaan yang bisa dipromosikan dengan tujuan menambah wawasan baru dan daya tarik wisata bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Kota Singkawang.
"Harapannya, bentuk-bentuk kebudayaan terdahulu dapat terus dilestarikan dan menjadi identitas suatu daerah," ujarnya.
Di era digitalisasi, Ia berharap pemanfaatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) melalui media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi terhadap kebudayaan dan kearifan lokal suatu daerah.
"Jaman sekarang anak anak maupun orang tua sudah sibuk main hape seharusnya melalui perkembangan teknologi canggih seperti sekarang ini bisa dimanfaatkan untuk sarana pembelajaran. Contohnya melalui jejaring media sosial. Maka dari itu penting agar kita bijak dalam menggunakan teknologi canggih untuk kepentingan yang lebih baik" ujarnya.
GS3KL merupakan kearifan lokal yang dilakukan Pemerintah Kota Singkawang melalui penggalian dan pemanfaatan potensi daerah setempat secara arif dalam mewujudkan suasana belajar mengajar.
Hal ini dimaksudkan agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keahlian dan pengetahuan pada pengenalan 10 objek pemajuan kebudayaan, meliputi manuscript, tradisi lisan, ritus, adat istiadat, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
Bersamaan dengan launching GS3KL, Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie juga membuka Lomba Permainan Tradisional se-Kota Singkawang.
Lomba permainan tradisional ini digagas oleh Dinas Pendidikan untuk jenjang SD dan SMP se-Kota Singkawang dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2022. (*)
(Simak berita terbaru dari Singkawang)