Ia berbisik, “Bunda Maria, o Bundaku!” dan airmata bahagia mengalir dipipinya.
Ia sungguh sangat bahagia ketika bersujud pada Yesus dan Bunda Maria.
Keajaiban demi keajaiban terjadi pada pengembara suci ini.
Diceriterakan saat ia tenggelam dalam doa dihadapan sakramen Maha Kudus, ia sering terlihat mulai melayang, mengapung diudara (Levitasi).
Orang-orang bersaksi melihat Benediktus ada di suatu tempat sementara pada saat yang sama pengemis suci ini sedang tenggelam dalam adorasi di sebuah Gereja (Bilokasi).
Santo Benediktus menyembuhkan beberapa rekan pengemis, dan dilaporkan ia pernah membuat mujizat menggandakan roti untuk mereka.
Benediktus wafat pada tahun 1783 dalam usia tiga puluh lima tahun. Kesucian orang kudus ini segera tersebar luas.
Perjalanannya telah selesai. Ziarahnya telah berakhir dan kini ia tinggal bersama Yesus dan Bunda Maria untuk selamanya.
Biografinya yang ditulis oleh bapa pengakuannya Marconi, memaparkan 136 mujizat penyembuhan yang dikaitkan dengannya hanya dalam waktu tiga bulan setelah kematiannya.
Seabad setelah wafatnya, Benediktus Yoseph Labre dinyatakan kudus oleh Paus Leo XIII pada tahun 1883 dan dinyatakan sebagai Santo Pelindung para Peziarah.
Ia mengabdikan dirinya dalam melayani Tuhan dengan cara hidup saleh.
Kesalehan dan sikap hidup yang baik mengantanya menjadi kudus.
• Orang Kudus Katolik 15 April Santo Damianus de Veuster
Variasi Nama
Benedict Joseph Labre (English), Benoît-Joseph Labre (French), Benedetto Giuseppe Labre (Italian), Benedictus Jozef Labre (Dutch), Benedito José Labre (Portuguez), Benedykt Józef Labre (Polish)
Sumber: katakombe.org
(*)
[Update informasi seputar Katolik]