Ia akan bermalam di Gereja-gereja yang dikunjunginya; kadang Ia sering harus tidur emperan jalan.
Ia tidak membawa bekal makanan. Makanan yang disantapnya hanyalah yang diberikan orang-orang kepadanya.
• Orang Kudus Katolik 15 April Santa Hunna
Jika ada yang memberinya uang, ia akan memberikannya kepada orang-orang miskin.
“Ransel” untuk bekalnya hanyalah sebuah kantong yang di dalamnya ia menyimpan Kitab Suci, juga medali-medali kudus, skapulir, dan buku-buku rohani yang akan dibagikannya kepada orang lain.
Keadaan ini sering membuatnya berhari-hari tidak makan. Namun ajaib, ia tidak lagi sakit-sakitan.
Dalam perjalanan ziarahnya; Perhatian St. Benediktus sama sekali tidak tertuju pada pemandangan indah di daerah-daerah yang ia kunjungi.
Satu-satunya yang menarik baginya adalah gereja-gereja di mana Yesus tinggal rupa Sakramen Mahakudus dalam tabernakel.
Tahun-tahun berlalu dan Benediktus tetap melanjutkan perjalanan ziarahnya.
Penampilannya semakin hari semakin menyedihkan.
Pakaiannya compang-camping dan ia kelihatan menyerupai seorang pengemis.
Di beberapa tempat, anak-anak kecil melemparinya dengan batu serta mengolok-oloknya.
Ia akan membalas dengan tersenyum dan memberkati anak-anak itu.
Orang-orang yang tidak mengenalnya cenderung menghindarinya.
Apabila Benediktus sudah bersujud di hadapan tabernakel pada setiap Gereja yang disinggahinya, ia akan demikian khusuk bagaikan patung.
Wajahnya yang pucat dan kuyu menjadi bersinar-sinar. Ia akan berbicara kepada Yesus dan Bunda Maria.