Ramadhan Kareem

Dampak Puasa Tapi Tidak Sahur Untuk Kesehatan, Jangan Dianggap Enteng!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat ??Muslim berbuka puasa di pinggir jalan selama bulan suci Ramadhan di Karachi pada 5 April 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sahur merupakan aktivitas menyantap makanan yang dilakukan saat dini hari atau waktu sebelum subuh untuk “bekal” berpuasa.

Namun terkadang ada pula yang tertidur sehingga tidak sempat melaksanakan sahur.

Padahal sahur penting untuk menjaga metabolisme tubuh yang seharian tidak mengosumsi makanan dan minuman selama seharian.

Lalu, bagaimana jika berpuasa tanpa sahur?

Dokter ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen menjelaskan bahwa secara kesehatan, berpuasa tanpa sahur tidak diperbolehkan.

“Secara kesehatan jelas tidak boleh,” kata Tan saat dihubungi Kompas.com, Senin 4 April 2022.

Waktu Tepat Makan Sahur Bagi Kesehatan dan Menu Masakan yang Wajib Dihindari

Ia menambahkan, saat seseorang berpuasa tanpa sahur, maka tubuhnya akan mengalami kelaparan.

“Makan terakhir jam 19.00, buka puasa jam 18.00 (hampir 24 jam nggak makan). Tubuhnya mengalami situasi starving (kelaparan) bukan fasting (puasa),” papar dia.

Apalagi, jika kurang minum juga, yang mana akan membuat tubuh berupaya mengompensasi untuk bertahan hidup.

“Cadangan gula darah diambil dari hati (yang tidak seberapa), lalu diambil dari anggota tubuh lain,” kata Tan.

Hal tersebut berdampak tidak hanya terhadap penurunan berat badan, tapi keseluruhan sistem bisa berantakan

“Fokus berkurang, metabolisme dan siklus hormonal terganggu, hingga akhirnya bisa saja terjadi kerusakan organ, termasuk pencernaan,” pungkas Tan.

Waktu Sahur Sampai Jam Berapa ?

Sahur sehat

Secara terpisah, Pakar Gizi Klini Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK menyampaikan, berpuasa akan membuat pola makan berubah, sehingga penting sekali mengatur asupan gizi saat sahur dan berbuka, agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas.

Pembagian porsi makan ketika menjalankan puasa terdiri dari 40 persen saat sahur dan 60 persen saat berbuka, sebagai berikut:

- Sahur (40 persen)
Makan besar 30 persen
Makan kecil 10 persen (sebelum imsak)
Minum dua gelas air

- Buka (60 persen)
Makanan manis 15 persen
Makanan lengkap 30 persen
Minum empat gelas air
Buah atau makanan kecil 15 persen (setelah tarawih)
Minum dua gelas air (setelah tarawih)

Fiastuti menekankan, puasa sehat harus dimulai dengan sahur yang cukup dan lengkap nutrisinya.

Seseorang harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah, air, dan dapat ditambahkan susu.

Selain itu sebaiknya menghindari makanan tertentu, seperti gorengan, makanan pedas, asam, makanan yang menghasilkan gas, dan makanan atau minuman perangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, alkohol, anggur, dan jeruk masam. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Puasa Tanpa Sahur, Begini Dampaknya pada Tubuh

Berita Terkini