Ramadhan Kareem

Bolehkah Shalat Tahajud Setelah Shalat Tarawih dan Witir? Simak Penjelasannya

Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Seorang laki-laki melaksanakan sholat. Bolehkah Shalat Tahajud Setelah Shalat Tarawih dan Witir? Simak Penjelasannya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bagaimana hukum sholat tahajud di bulan Ramadhan? Apakah boleh dilakukan setelah mengerjakan shalat tarawih atau witir?

Shalat Tarawih adalah ibadah salat sunnah yang dilakukan umat muslim pada saat bulan Ramadhan. 

Dilansir dari Tribunnews.com, Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan jika salat witir dianjurkan sebagai penghujung salat malam.

Seperti hadits dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma, Nabi Muhammad SAW bersabda:

اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

“Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari dengan salat witir.” (HR. Bukhari 998 dan Muslim 749).

Kemudian ada juga beberapa ulama yang menegaskan jika hadis tersebut tidak melarang umat muslim untuk melakukan salat sunah setelah salat witir.

Pilih Shalat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat, Mana yang Lebih Baik?

Terlebih banyak dalil yang menyebutkan diperbolehkannya salat sunah setelah salat witir.

Berikut dalilnya,

1. Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ketika beliau menceritakan salat malamnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ثم يقوم فيصلي التاسعة , ثم يقعد فيذكر الله ويمجده ويدعوه, ثم يسلم تسليماً يسمعنا , ثم يصلي ركعتين بعد ما يسلم وهو قاعد

“Kemudian beliau bangun untuk melaksanakan rakaat kesembilan, hingga beliau dudu tasyahud, beliau memuji Allah dan berdoa. Lalu beliau salam agak keras, hingga kami mendengarnya. Kemudian beliau salat dua rakaat sambil duduk.” (HR. Muslim 746)

An-Nawawi mengatakan,

الصَّوَاب : أَنَّ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ فَعَلَهُمَا صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْد الْوِتْر جَالِسًا ; لِبَيَانِ جَوَاز الصَّلَاة بَعْد الْوِتْر , وَبَيَان جَوَاز النَّفْل جَالِسًا , وَلَمْ يُوَاظِب عَلَى ذَلِكَ , بَلْ فَعَلَهُ مَرَّة أَوْ مَرَّتَيْنِ أَوْ مَرَّات قَلِيلَة .

Yang benar, dua rakaat yang dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah witir dalam posisi duduk adalah dalam rangka menjelaskan bahwa boleh salat setelah witir, dan menjalaskan boleh salat sunah sambil duduk, meskipun itu tidak beliau jadikan kebiasaan. Namun beliau lakukan sesekali atau beberapa kali. (Syarh Shahih Muslim, 6:21).

Doa Puasa Ramadhan Sebulan Penuh dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Halaman
1234

Berita Terkini