Cara Ampuh Meredakan Sakit Tenggorokan Disebut Gejala Awal Covid-19 Varian Omicron

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Cara Ampuh Meredakan Sakit Tenggorokan Akibat Gejala Covid-19 Varian Omicron.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Cara ampuh mengatasi Sakit Tenggorokan yang disebut sebagai gejala awal terpapar Covid-19 varian Omicron.

Salah satu gejala yang sering dialami orang ketika terkena COVID-19 varian Omicron adalah sakit tenggorokan.

Gelaja ini membuat tenggorokan gatal dan tidak nyaman.

Supaya sakit tenggorokan tidak berlarut-larut, cari tahu fakta dan cara mengatasinya.

Anak Alami Batuk Pilek Apakah Gejala Omicron? Ini Cara Memastikan Anak Terpapar Covid-19 atau Tidak

Dikutip dari Kompas.com, berikut fakta-fakta sakit tenggorokan akibat Omicron:

1. Tanda Awal Omicron

Menurut analisis dari penelitian yang dirilis 14 Januari oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris, hilangnya rasa dan bau lebih jarang terjadi pada Omicron dibandingkan dengan Delta.

Sementara sakit tenggorokan lebih sering terjadi.

Menurut penelitian ini, sakit tenggorokan terdaftar sebagai gejala pada 53 persen kasus Omicron, sedangkan hanya 34 persen orang dengan Delta yang mengalami sakit tenggorokan.

Namun perlu diketahui, meski ini adalah gejala awal yang dominan, tidak setiap pasien Omicron mengikuti pola gejala yang sama.

2. Omicron Lebih Banyak di Saluran Pernapasan Atas

Tidak seperti varian Delta, Omicron lebih mungkin mengisi sistem pernapasan bagian atas. Karena itu, virus varian ini lebih mudah menyebar dan menginfeksi orang lain lebih.

Sudah Vaksin Booster Apakah Kebal Covid-19 Varian Omicron?

3. Orang yang Sudah dan Belum Divaksin Bisa Mengalami Ini

Jika terkena Covid-19 sekarang, ada kemungkinan kita akan mengalami sakit tenggorokan, meski sudah divaksin ataupun belum divaksin.

Spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran klinis di NYU Langone Health di New York City, Scott Weisenberg, MD, mengatakan bahwa perbedaan utama antara yang divaksinasi dan tidak divaksinasi adalah bahwa risiko penyakit parah jauh lebih tinggi pada yang tidak divaksinasi.

Halaman
12

Berita Terkini