Tantangan besar
Kendati demikian, perubahan kurikulum ini tentu akan meghadapi tantangan besar, termasuk kompetensi guru.
Pasalnya, mengubah mindset guru yang sudah nyaman dengan kurikulum lama menjadi lebih inovatif dan kolaboratif bukanlah perkara mudah.
Selain itu, masalah lain yang dihadapi adalah mendorong perguruan tinggi untuk mengubah syarat masuk.
Apabila syarat masuk ke PTN ini tidak diubah, kurikulum prototipe jadi kurang diminati.
"Misalnya untuk masuk ke jurusan-jurusan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), soal ujian yang diberikan mencakup konten Matematika, Fisika, Kimia, Biologi," tambahnya.
Padahal, dengan kurikulum prototipe, siswa kelas 11 bisa memilih Matematika dan Fisika saja, tanpa Biologi dan Kimia.
• Apa Kurikulum yang Digunakan untuk Antisipasi Learning Loss ? Ada 3 Opsi Kurikulum Nasional
Menurutnya, hal ini akan menimbulkan kesulitan pada siswa, sehingga memerlukan bimbingan belajar lagi.
Terlebih, Kemendikbud tidak memiliki wewenang untuk mengatur syarat masuk ke perguruan tinggi.
Karena itu, Ina berharap agar perubahan kurikulum ini diikuti juga dengan perubahan ujian masuk ke perguruan tinggi.
"Perubahan ini harus berkesinambungan, harus diikuti perubahan ujian masuk ke PTN. Harusnya bukan content-based soal-soalnya," tutupnya.
(*)