Terlunta-Lunta di Orbit Bumi Selama 7 Tahun, Roket Falcon 9 Akan Tabrak dan Meledak di Bulan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diperkirakan roket SpaceX akan tabrak Bulan pada 4 Maret 2022. Tabrakan tersebut akan membuat roket Falcon 9 SpaceX meledak di permukaan Bulan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Satelit yang diterbangkan di luar angkasa hingga saat ini masih terus menjadi penelitian ilmuwan.

Setelah berkeliaran 7 tahun, roket SpaceX milik perusahaan eksplorasi ruang angkasa milik Elon Musk akan tabrak dan meledak di Bulan.

Roket Falcon 9 diluncurkan SpaceX pada tahun 2015 lalu. Akan tetapi, setelah menyelesaikan misinya, roket tersebut ternyata tidak memiliki cukup bahan bakar untuk kembali ke Bumi.

Diberitakan BBC Indonesia, Kamis 27 Januari 2022, astronom Jonathan McDowell mengatakan, bahwa tabrakan antara roket SpaceX tersebut dengan Bulan akan menjadi tabrakan roket tak terkendali dengan satelit alami Bumi yang pertama kali diketahui.

BPAA Pontianak Gelar Sosialisasi Pembuatan dan Peluncuran Roket Air

Misi peluncuran satelit itu adalah bagian dari program eksplorasi ruang angkasa SpaceX milik Elon Musk. (AFP)

Namun demikian, kata dia, efek dari tabrakan roket SpaceX dan Bulan akan relatif kecil.

Bertahun-tahun, roket Falcon 9 terlunta-lunta di orbit Bumi. Selama 7 tahun, roket SpaceX tak bisa kembali ke Bumi setelah merampungkan misinya mengirimkan satelit cuaca ruang angkasa dengan jarak tempuh jutaan kilometer.

Misi peluncuran satelit itu adalah bagian dari program eksplorasi ruang angkasa SpaceX milik Elon Musk.

Sejak tahun 2015, roket Falcon 9 SpaceX ditarik oleh gaya gravitasi yang berbeda dari Bumi, Bulan dan Matahari.

Hal itu, menurut Prof McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian yang berbasis di Amerika Serikat, membuat jalur roket SpaceX tersebut menjadi agak kacau.

PERBANDINGAN Harga Roket Hamas dan Israel di Perang Palestina Vs Israel, Efektivitas Vs Kemewahan?

"Roket itu sudah mati. Hanya mengikuti hukum gravitasi," katanya.

Falcon 9 telah bergabung dengan jutaan potongan sampah antariksa lainnya. Sampah-sampah antariksa ini merupakan mesik yang dibuang di ruang angkasa setelah menyelesaikan misi karena tidak memiliki energi yang cukup untuk kembali ke Bumi.

"Selama beberapa dekade, mungkin ada 50 obyek besar yang benar-benar hilang jejaknya. Ini mungkin terjadi beberapa kali sebelumnya, kami tidak menyadarinya. Ini akan menjadi kasus pertama yang bisa dikonfirmasi," kata Prof McDowell.

Dampak tabrakan roket SpaceX dan Bulan

Diperkirakan roket SpaceX akan tabrak Bulan pada 4 Maret 2022. Tabrakan tersebut akan membuat roket Falcon 9 SpaceX meledak di permukaan Bulan.

"Pada dasarnya (roket SpaceX) ini adalah tangki logam kosong seberat empat ton, dengan mesin roket di bagian belakang. Jadi jika Anda membayangkan melemparkannya ke batu dengan kecepatan 5.000 mil per jam, itu tidak akan menyenangkan," jelas Prof McDowell.

ROKET Hamas Hancurkan Beberapa Kota di Israel, Rahasia Terkuak Dibalik Roket Hamas

Dampak dari peristiwa tabrakan roket SpaceX dan Bulan akan menyebabkan terbentuknya kawah kecil di permukaan Bulan.

Proyeksi 'kematian' Falcon 9 diidentifikasi oleh jurnalis Eric Berger di situs luar angkasa Ars Technica dan oleh analis data Bill Gray di blognya.

Bill Gray, menggunakan perangkat lunak untuk melacak objek antariksa dekat Bumi.

Ia memproyeksikan bahwa roket Falcon 9 SpaceX mendekat pada 5 Januari. Pada 4 Maret mendatang, kemungkinan roket tersebut akan menghantam sisi jauh Bulan.

Prof McDowell dan astronom lainnya, pada tahun 2009 melakukan percobaan, di mana roket berukuran serupa menabrak Bulan.

TIGA ROKET Hantam Pangkalan Militer Amerika Serikat di Irak, Ulah Milisi Pro Iran ?

Sensor mengumpulkan bukti tabrakan sehingga mereka bisa mempelajari kawah hasil benturan tersebut.

Kendati demikian, Prof McDowell mengatakan, kemungkinan para ilmuwan tidak bisa mempelajari sesuatu yang baru dari kecelakaan ini.

Walaupun saat ini puing-puing sampah ruang angkasa yang tersisa dan kadang jatuh tidak menimbulkan dampak apapun, mungkin ada di masa depan akan terjadi sesuatu.

"Jika di masa depan ada kota dan pangkalan di Bulan, kami ingin tahu apa yang ada di luar sana. Jauh lebih mudah untuk mengaturnya ketika lalu lintas di luar angkasa lambat, daripada menunggu sampai itu menjadi masalah," kata Prof McDowell. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Roket SpaceX Elon Musk Akan Tabrak dan Meledak di Bulan"

Berita Terkini