2. Mengeluarkan Aroma Obat
Selanjutnya kita bisa mengetahui roti yang berpengawet atau tidak dengan cara mencium aromanya.
Jika kita merasa mencium aroma obat bisa jadi roti tersebut memang menggunakan pengawet dalam adonannya.
Bahkan aroma ini bisa tercium ketika kita pertama kali membuka kemasannya, lo. Sedangkan, jika roti tanpa pengawet mereka akan mempunyai aroma yang khas roti.
Aromanya bisa berbeda-beda tergantung resep rahasia yang toko roti itu gunakan.
Jadi, cara ini sebenarnya cukup sulit dilakukan. Karena, kita harus terbiasa mencium aroma roti tanpa pengawet, baru bisa membedakannya.
• Sarapan Roti Cane Hanya 13 Menit, Edi Pesan Warga Ikuti Aturan Makan 20 Menit Selama PPKM Level 4
3. Terasa Panas di Tenggorokan
Roti yang menggunakan pengawet biasanya ketika dimakan tenggorokan akan terasa panas.
Hal ini karena pengawet tersebut adalah obat kimia yang ditambahkan.
Jadi, bisa saja di beberapa orang bahan kimia tersebut memicu iritasi atau peradangan di tenggorokan.
Sedangkan, roti tanpa pengawet rasanya lebih enak dan tidak meninggalkan rasa panas di tenggorokan kita.
Namun, cara ini bisa berbeda-beda setipa orang, karena bisa saja ada orang yang tidak cukup sensitif merasakan panas ini.
4. Tekstur Roti Keras
Cara terakhir yang bisa kamu amati adalah merasakan teksturnya yang keras pada roti berpengawet.
Hal ini karena bahan pengawet pada dasarnya digunakan untuk mengikat air. Air pada roti ini menyebabkan roti mudah berjamur.
Oleh karena itu, kadar airnya harus dikurangi untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Akibatnya, roti yang berpengawet mempunyai tekstur yang lebih keras daripada roti tidak berpengawet.
Sedangkan, roti yang tidak mengandung pengawet lebih empuk dengan kelembapan yang pas.
Nah, itulah keempat cara membedakan roti yang menggunakan pengawet dan roti yang tidak menggunakan pengawet. (*)