TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mantan pegawai KPK, Tata Khoiriyah memastikan tak mengambil tawaran menjadi ASN Polri.
Hal itu disampaikan Tata melalui akun Twitter miliknya, @tatakhoiriyah, yang dilihat Senin 6 Desember 2021.
Menurutnya, tentu kesempatan yang langka mendapat tawaran jadi ASN Polri setelah ada rangkaian peristiwa tidak mengenakkan sebelumnya.
Tata menyatakan, ini mungkin terjadi dan tercatat sebagai sebuah sejarah bukan hanya bagi 57 orang saja.
Tapi juga dalam gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Baca juga: Omicron Jadi Penyebab Duel Gennady Golovkin vs Ryota Murata Ditunda, GGG Kecewa Tapi Masih Berharap
"Sayang sekali saya berhalangan hadir langsung dalam sosialisasi hari ini di Mabes Polri karena sesuatu hal. Tapi saya tetap diupdate materi sosialisasi yang disampaikan. Bahkan saya sempat titip pertanyaan," tulisnya.
Setelah sosialisasi, pihak Polri juga menghubungi dirinya secara langsung.
Hal itu untuk memastikan tidak ada satupun dari 57 yang tertinggal.
"Saya sangat mengapresiasi hal tersebut," lanjutnya.
"Setelah saya diskusikan dengan keluarga dan orang terdekat, tidak lupa minta petunjuk Allah, saya memutuskan untuk tidak mengambil tawaran tersebut. Saya dan 9 orang lainnya memilih jalan lain," ungkapnya.
Menurutnya, tawaran dari Kapolri terhadap 57 eks pegawai KPK tentu berarti bagi mereka semua.
Baca juga: SIAPAKAH Direktur Utama PLN Sekarang, Cek Profil & Biodata Darmawan Prasodjo Politikus PDIP
"Karena mematahkan secara langsung label merah akibat TWK KPK yang melanggar HAM dan maladministrasi. Semacam angin segar buat kami," lanjutnya.
"Seperti pepatah lama, banyak jalan menuju Roma. Tujuan kami, IM57, masih sama. Hanya pada fase sekarang kami memilih jalan yang berbeda ke depannya. Tidak ada yang tahu seberapa terjal jalan kami masing-masing. Seberapa dahsyat badai yang menghadang. Tapi tujuan masih sama. Keyakinan masih sama," tegasnya.
"Selamat menempuh jalan yang baru. Semoga dilancarkan prosesnya. Dan semoga kita bertemu di tempat yang sama dan waktu yang sama. Mohon doanya juga buat saya dan 9 teman lainnya yang tidak memilih, agar mendapat kelancaran ke depannya," ungkap Tata.
"Oh ya, tawaran ASN Polri ini tidak menggugurkan proses hukum yang masih berjalan. Kami sendiri masih menunggu kelanjutan sidang sengketa Informasi terhadap KPK lewat KIP. Mohon doanya ya lur. Allohumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad," tulis Tata.