Jadwal Fenomena Astronomi Desember 2021 ! Ada Sejumlah Puncak Hujan Meteor Hingga Komet Melintas

Editor: Jimmi Abraham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi komet.

Sumber dari hujan meteor ini adalah sisa debu benda langit yang tidak diketahui dan pertama kali diamati oleh Richard E. McCrosky dan Annette Posen.

Hujan meteor ini dapat disaksikan mulai pukul 21.15 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah Timur hingga Barat.

Di Indonesia, intensitas hujan meteor ini berkisar antara 2,9-3 meteor/jam (Sabang sampai P. Rote).

Hal itu karena titik radian berkulminasi pada ketinggian 77-90 derajat arah utara dan 86-90 derajat arah selatan, sedangkan intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 3 meteor/jam.

Pastikan cuaca cerah dan bebas penghalang maupun polusi cahaya untuk menyaksikan hujan meteor ini.

14-15 Desember: Puncak Hujan Meteor Geminid

Hingga pertengahan Desember masih ada hujan meteor. Di akhir pekan kedua Desember ada hujan meteor Geminid.

Geminid adalah hujan meteor utama yang titik radiannya berada di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini.

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon (1983 TB) yang mengorbit matahari dengan periode 523,6 hari.

Menurut Andi, hujan meteor ini dapat disaksikan mulai pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah timur laut hingga barat laut.

Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia cukup besar, yakni berkisar 86 meteor/jam (Sabang) hingga 107 meteor/jam (P. Rote).

Hal ini dikarenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 46-63 derajat arah utara, sedangkan intensitas hujan meteor saat zenit sebesar 120 meteor/jam.

Untuk menyaksikan hujan meteor ini juga dipastikan dalam kondisi cuaca cerah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Astronomi Desember 2021, Apa Saja?"

(*)

Berita Terkini