TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gerhana Matahari total terjadi saat Matahari, Bulan dan Bumi terletak sejajar.
Sebagian Bumi akan terkena bayangan gelap Bulan, sehingga tidak melihat matahari.
Peristiwa ini terjadi saat Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi, menimbulkan bayangan di Bumi, baik sepenuhnya atau sebagian menghalangi cahaya Matahari di beberapa daerah.
Gerhana Matahari total akan kembali terjadi pada 4 Desember mendatang. Ini menjadi gerhana Matahari terakhir di tahun ini.
Gerhana Matahari total kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.
(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)
• Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Lengkap Bacaan Niat, Kapan Sholat Khusuf Dilakukan ?
Seperti apa Gerhana Matahari Total 4 Desember 2021 mendatang? Berikut penjelasannya:
Penjelasan BRIN-Lapan
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan bahwa gerhana Matahari total akan terjadi di Antartika.
“Sejak pukul 07.03-08.04 universal time, wilayah Antartika yang terkena umbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari total,” kata Andi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/11/2021).
Andi menambahkan, total durasi fenomena astronomi ini selama 90-116 detik dengan lebar umbra Bulan di permukaan Bumi bervariasi antara 421-450 km.
Sebagai informasi, gerhana Matahari Total di Antartika dalam Seri Saros 152 sebelumnya pernah terjadi pada 23 November 2003 dan akan terjadi kembali pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.
• CONTOH KHUTBAH Sholat Gerhana Bulan Hari Ini Lengkap Bacaan Niat & Tata Cara Sholat Gerhana Bulan
Wilayah yang dapat menyaksikan
Gerhana Matahari total yang terjadi pada 4 Desember ini, tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia.
Fenomena alam kali ini akan dimulai pada pukul 10:59 WIB dan gerhana penuh akan terlihat pada pukul 12:30 WIB.