2) Rambut dan merapikan jenggot.
3) Memakai wangi-wangian.
4) Mengganti pakaian biasa dengan pakaian ihram.
5) Mengerjakan shalat sunnah dua rakaat.
Setelah melakukan hal-hal tersebut di atas barulah memulai dengan mengucapkan niat:
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.
Artinya: "Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah."
atau bisa juga dengan membaca:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
Labbaikallahumma Umroh
b. Masuk ke Masjidil Haram untuk melakukan thawaf sebanyak tujuh kali sekali putaran, yang di mulai dari sudut hajar aswad dan berakhir di sana pula.
c. Selesai thawaf, dilanjutkan dengan sa’i antara bukit Safa dan Marwa, perjalanan dari bukit Safa dan Marwa di hitung satu kali, sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali dan berakhir di bukit Marwa.
Setiap sampai di dua bukit tersebut, kita berhenti sejenak untuk memanjatkan do’a sambil menghadap ke Ka’bah.
d. Selesai sa’i dilanjutkan tahallul.
Dengan demikian bebaslah kita dari segala larangan ihram.
Tahallul juga menandai selesainya pelaksanaan umrah
Sumber: Buku Fiqh Kelas VIII