Hukum Melaksanakan Rebo Wekasan
Dikutip dari Tribunnews.com Ustadz Abdul Somad dalam Channel YouTube Nasehat Islam membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan ini.
“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Untuk keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya ketarangan apapun tentang hal tersebut.
“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.
Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.
“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya.
Sholat dan Doa Tolak Balak
Sholat sunnah tolak bala Rebo Wekasan biasanya dilaksanakan setelah terbitnya matahari.
Konon melaksanakan salat tolak bala di rabu wekasan menjauhkan semua bala yang akan datang kepada diri sendiri, keluarga.
Pelaksanaan sholat sunnah tolak balak atau Lidaf'ul Bala' diambil pada pagi hari Rabu terakhir bulan Sappar dilakukan paling sedikti 2 rakaat atau 4 rakaat dengan 2 kali salam.
Niatnya Sholat Sunnah Tolak Balak
Usholli sunnatal lidaf'il balaai rokatainii lillaahi ta'ala
Artinya, "Saya sholat sunnah untuk tolak ba dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :