Pola Hidup Sehat

PROSES Pembentukan Sperma Disebut? Berikut Ini Saluran Reproduksi Pada Pria Secara Urut

Penulis: Mirna Tribun
Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saluran Reproduksi Pada Pria.

Sel ini berfungsi untuk memberi makanan kepada sel sperma yang belum matang.

Proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria disebut Spermatogenesis.

Spermatogenesis sendiri berasal dari kata spermato yang memiliki arti benih dan genesis yang berarti pembelahan.

Ketika sel sperma telah matang (spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma) memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis.

Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama.

2. Rete Testis

Usai tubulus seminiferus memproduksi sperma, sperma akan dipindahkan ke epididimis melewati rete testis.

Saat melewati rete testis, sperma akan dicampurkan dengan cairan hasil produksi sel sertoli.

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa rete testis berperan untuk membantu sperma bergerak dengan mikrovili (jaringan yang berbentuk seperti rambut tipis) yang dimilikinya.

KANKER Serviks Menyerang Alat Reproduksi, Ini Ciri - ciri Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai !

3. Duktus Eferen

Rete testis dan epididimis dihubungkan oleh saluran serupa pipa yang disebut dengan duktus eferen.

Ketika melewati duktus eferen menuju epididimis, sebagian cairan sperma akan diserap dan membantu menggerakkan sperma sehingga lebih kental dan terkonsentrasi saat sampai di epididimis.

4. Tunica

Lapisan lapisan jaringan yang mengelilingi buah zakar disebut tunica. Tunica terdiri dari tiga lapis, yaitu sebagai berikut.

a. Tunica Vasculosa

Pembuluh darah tipis yang melindungi bagian dalam testikel merupakan tunica vasculosa.

b. Tunica Albuginea

Tunica albuginea adalah lapisan pelindung yang tebal. Ketebalan tersebut berasal dari serat-serat padat untuk melindungi testikel.

c. Tunica Vaginalis

Lapisan jaringan terluar dari testis adalah tunica vaginalis.

Lapisan ini terdiri dari tiga bagian, yakni lapisan visceral, cavum vaginal, dan lapisan parietal.

2. Saluran kelamin

Sperma yang dihasilkan oleh testis akan keluar melalui saluran kelamin yang terdiri atas:

  • Epididimis, setiap testis memiliki satu epididimis.

Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis dan tempat menyimpan sperma sementara.

  • Vas deferens, merupakan saluran lanjutan epididimis.

Epididimis adalah saluran lurus yang ujungnya berakhir di dalam kelenjar prostat.

Vas deferens memiliki fungsi untuk mengangkut sperma dari epididimis menuju kantung sperma.

  • Saluran ejakulasi, merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra.

Saluran tersebut mampu menyemprotkan sperma hingga masuk ke uretra dan selanjutnya diejakulasikan keluar.

  • Uretra, merupakan saluran yang terdapat di dalam penis dan memiliki fungsi mengeluarkan sperma dan urine.

3. Kelenjar kelamin

Selain testis dan saluran kelamin, terdapat juga kelenjar kelamin yang terdiri atas:

Vesikula seminalis, Vesikula seminalis merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairan lendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi ovum.

Kelenjar prostat, kelenjar prostat menghasilkan cairan basa berwarna putih susu.

Itu berfungsi menetralkan sifat asam pada saluran vas deferens dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif Kelenjar cowperi (bulbouretralis) merupakan penghasil cairan pelicin.

JELASKAN 3 Keuntungan Cara Reproduksi Aseksual Secara Mencangkok ?

Alat kelamin luar

Pada alat kelamin luar laki-laki terdiri atas penis dan skrotum.

1. Penis

Penis merupakan organ kopulasi dan berada di luar rongga tubuh.

Penis memiliki untuk menyalurkan sperma ke dalam alat reproduksi perempuan.

Di dalam penis terdapat uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil dengan banyak rongga dan mengandung pembuluh darah.

2. Skortum

Skrortum merupakan kantung yang didalamnya terdapat testis.

Saluran reproduksi pada pria secara urut adalah  Testis ⇒ Epididimis ⇒ Vasdeferens ⇒ Vesikula seminalis ⇒ Saluran ejakulasi ⇒ Uretra yang berada di sepanjang penis.

Kinerja organ reproduksi pria tergantung pada kondisi hormon reproduksi dalam tubuh pria, yaitu testosteron yang memiliki manfaat dalam perkembangan karakteristik seorang pria, termasuk fisik dan gairah seksual, serta FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) yang berperan dalam produksi sperma.

Sistem Reproduksi Wanita

Organ yang termasuk ke dalam sistem reproduksi wanita meliputi:

  • Tuba Falopi

Organ ini berbentuk menyerupai tabung kecil yang menempel di bagian atas rahim. Tuba falopi berfungsi sebagai jalur sel telur untuk bergerak dari ovarium ke rahim.

  • Ovarium

Ovarium adalah kelenjar berbentuk oval dan berukuran kecil yang terletak di kedua sisi rahim.

Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon estrogen serta progesteron.

  • Vagina dan serviks

Vagina adalah jalur yang menghubungkan serviks (mulut rahim) ke bagian luar tubuh. Vagina dikenal juga sebagai jalan lahir. Saat berhubungan seksual, sperma akan disalurkan ke dalam organ ini melalui penis.

  • Uterus (rahim)

Rahim adalah organ berongga berbentuk menyerupai buah pir yang merupakan tempat bagi janin untuk berkembang semasa kehamilan.

Organ repoduksi wanita turut dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal, yaitu labium mayor, labium minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris.

Organ-organ eksternal ini berfungsi untuk memicu hasrat seksual wanita, melindungi organ reproduksi internal wanita dari berbagai penyebab infeksi, dan membantu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma.

Sistem reproduksi wanita juga bekerja sama dengan empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH dan LH, yang membantu proses pembentukan sel telur di ovarium, serta estrogen dan progesteron, yang berperan penting untuk kehamilan.

Sistem reproduksi pada manusia, baik pria maupun wanita, memiliki keunikan dan fungsinya masing-masing.

Kesehatan setiap organ dalam sistem reproduksi perlu dijaga dengan baik, terlebih bila Anda dan pasangan sedang menjalani program kehamilan.

Organ sistem reproduksi yang sehat bisa dicapai dengan menjalani pola hidup sehat hingga perilaku seksual yang aman, demi menunjang proses reproduksi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. (*)

Berita Terkini