Pola Hidup Sehat

JENIS Bakteri Coliform yang Menyebabkan Penyakit Tifus dan Diare, Apa Gejala Penyakit Tipes ?

Penulis: Mirna Tribun
Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakteri Penyebab Penyakit Tifus.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tifus atau tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii.

Tifus dapat menular dengan cepat, umumnya melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhii.

Hampir 100.000 penduduk Indonesia terjangkit penyakit tifus tiap tahunnya.

Oleh sebab itu, penyakit tifus dinyatakan sebagai penyakit endemik dan masalah kesehatan serius di dalam negeri.

Penyebab utama dari penyakit ini adalah bakteri Salmonella Thypi.

11 PENYAKIT Gangguan Pada Organ Pencernaan, Gejalanya Mulai Ringan Hingga Berat

Jenis bakteri ini juga berkaitan langsung dengan penyakit Salmonelosis yang menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan yang lebih buruk dibandingkan tifus.

Penyakit ini mudah menular.

Bakteri Salmonella juga bisa menjadi penyebab diare.

Salmonella merupakan bakteri yang menginfeksi usus.

Seseorang yang terkena diare akibat bakteri Salmonella bisa membaik dalam beberapa hari, tetapi pada beberapa kasus, infeksi bakteri ini bisa sangat parah hingga harus dirawat di rumah sakit.

Salmonella Thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi.

Paparan bakteri pada makanan atau minuman bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dibersihkan menggunakan air yang tercemar bakteri Salmonella Thypi.

Begitu juga dengan minuman.

Pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.

APA SAJA Manfaat Buah Tin untuk Manusia ? Salah Satunya Mencegah Penyakit Kronis

Gejala Penyakit Tifus

Ciri-ciri sakit tifus pada orang dewasa bisa berlangsung selama tiga hingga empat minggu, atau mungkin lebih lama.

Begitu juga gejala tipes pada anak-anak.

Intensitas gejalanya pun bisa bervariasi.

Ada yang merasakan banyak gejala ringan, ada juga yang hanya merasakan sedikit tapi terasa berat.

Sementara itu, sekitar 1 dari 300 orang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes tidak mengalami gejala apa pun tapi tetap bisa menularkannya ke orang lain.

1. Demam

Gejala tipes yang paling umum terjadi pada orang dewasa adalah demam.

Demam sebenarnya adalah hasil dari proses peradangan dalam tubuh yang dipicu oleh kerja sistem imun saat melawan infeksi bakteri Salmonella typhi.

Demam akibat tipes cenderung meningkat pelan-pelan di minggu pertama Anda terkena tipes, dan biasanya bisa mencapai 39 sampai 40º Celsius.

Namun, demam yang menjadi gejala tipes sering terasa lebih parah saat malam hari.

Pada orang dewasa, gejala demam akibat tipes juga kadang disertai dengan sakit kepala.

Sama seperti demam, sakit kepala pun merupakan wujud dari proses peradangan yang dimunculkan oleh kerja sistem imun.

2. Berkeringat

Munculnya keringat masih berhubungan dengan gejala demam saat tipes.

Saat Anda demam, suhu tubuh akan meningkat hingga Anda merasa panas.

Untuk mengeluarkan panas dari dalam, otak akan langsung memerintahkan kelenjar keringat mengeluarkan cairan lewat pori-pori sebagai cara mengembalikan tubuh Anda ke suhu normalnya.

UNTUK Mencegah Penyakit TBC Maka Diberikan Vaksin ? Terbukti Mampu Mencegah TBC Selama 15 Tahun

3. Tubuh terasa lemas

Saat terkena tipes, tubuh rasanya pasti lemas dan tidak berenergi. Hal ini umum terjadi karena gejala tipes yang berupa diare membuat tubuh terus membuang banyak cadangan cairan dan elektrolitnya lewat feses serta keringat.

Padahal, cairan elektrolit berfungsi membantu otot agar bisa bekerja dan berkontraksi dengan baik.

Maka tak heran jika tubuh Anda akan terasa lebih lemah, lesu, dan tidak bertenaga saat sakit tipes.

4. Gangguan pencernaan

Tipes adalah penyakit infeksi yang menyerang pencernaan, khususnya usus.

Maka tidak heran jika salah satu gejala yang umum muncul adalah gangguan pencernaan, baik itu diare atau sembelit.

Diare lebih sering menjadi gejala tipes pada anak, sedangkan sembelit lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Usus yang terinfeksi bakteri tidak dapat mencerna makanan dengan baik yang membuat proses penyerapan air ikut terganggu.

Akibatnya, usus akan mengambil lebih banyak cairan dari dalam tubuh untuk dapat memproses makanan sehingga feses yang keluar akan bertekstur cair.

Sementara itu, gejala sembelit pada orang dewasa yang kena tipes diakibatkan oleh infeksi bakteri yang menghambat pergerakan usus.

5. Sakit perut

Gejala tipes yang menyerang perut ini juga masih ada hubungannya dengan diare.

Sakit perut akibat tipes memang sering dibarengi dengan gejala diare.

Perut akan terasa sakit selama infeksi masih menyerang sistem pencernaan.

Sistem pencernaan yang bermasalah kemudian akan meminta bantuan otak untuk memicu otot usus berkontraksi agar feses segera dikeluarkan.

Selama proses ini, perut Anda akan terasa kram dan mulas.

Anda umumnya akan merasakan sakit perut dan diare dalam 8 sampai 72 jam setelah terpapar bakteri Salmonella.

6. Hilang nafsu makan

Penurunan nafsu makan juga merupakan wujud dari respon peradangan dalam tubuh.

Sistem imun akan merangsang otak untuk melepaskan zat kimia bernama leptin yang bekerja menurunkan nafsu makan.

Penurunan nafsu makan saat tipus ini juga bertindak untuk mencegah bakteri masuk lebih banyak lagi lewat makanan.

Saat Anda makan lebih sedikit pun, artinya Anda memberikan asupan makanan yang lebih sedikit bagi bakteri yang ada dalam tubuh Anda. Pada akhirnya, bakteri yang kelaparan akan lebih cepat mati.

Gejala penurunan nafsu makan umumnya muncul menandakan tubuh sedang dalam proses pemulihan dari tipes.

Gejala tifus ini biasanya terjadi hanya sebentar saja pada orang dewasa.

7. Mual dan muntah

Mual dan muntah menjadi gejala tipes pada orang dewasa sebagai wujud peradangan di dalam sistem pencernaan.

Ketika bakteri penyebab tipes menginfeksi dinding lambung dan usus, sistem imun akan merespon serangan tersebut dengan mengirimkan sinyal ke otak untuk memunculkan rasa mual.

Otak kemudian akan memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman. Alhasil, Anda merasa mual dan bisa muntah-muntah.

Dengan kata lain, mual dan muntah merupakan reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan racun dan bakteri dari dalam sistem pencernaan.

Pengobatan Penyakit Tifus 

Penanganan penyakit tifus dilakukan dengan pemberian obat antibiotik.

Pengobatan bisa dilakukan di rumah atau perlu dilakukan di rumah sakit.

Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit tipes yang dialami pasien. (*)

Berita Terkini