Pola Hidup Sehat

CAIRAN TUBUH yang Tidak Bisa Menularkan HIV AIDS ? Penyebab Utama Penularan HIV atau AIDS Adalah ?

Penulis: Mirna Tribun
Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi HIV dan AIDS.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Pengertian HIV atau kepanjangan dari human immunodeficiency virus adalah infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus ini secara spesifik menyerang sel CD4 yang menjadi bagian penting dalam perlawanan infeksi.

Hilangnya sel CD4 akan melemahkan fungsi sistem imun tubuh manusia secara drastis.

Akibatnya, HIV akan membuat tubuh Anda rentan mengalami berbagai penyakit infeksi dari bakteri, virus, jamur, parasit, dan patogen merugikan lainnya.

HIV tidak menular melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman, gigitan nyamuk atau bekas toilet.

Tapi lebih kepada kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma lewat perilaku seksual dan penggunaan jarum suntik.

Semua orang tahu jika penyakit HIV dan AIDS dapat menimbulkan gangguan yang berbahaya jika tidak segera mendapatkan penanganan.

Disebutkan jika angka pengidap penyakit ini terus naik setiap tahunnya.

KENALI KANKER Nasofaring Stadium 4, Gejala Kanker Ini Pembengkakan di Leher

Bahkan, seseorang yang terserang HIV memiliki separuh kemungkinan untuk berkembang menjadi AIDS.

Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan Françoise Barré-Sinoussi dari Prancis berhasil mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati.

Pada awalnya, virus itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated virus) Bersama dengan Luc Montagnier, mereka membuktikan bahwa virus tersebut merupakan penyebab AIDS.

Dilansir dari wikipedia, pada awal tahun 1984, Robert Gallo dari Amerika Serikat juga meneliti tentang virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III.

Setelah diteliti lebih lanjut, terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang sama dan pada tahun 1986, istilah yang digunakan untuk menyebut virus tersebut adalah HIV, atau lebih spesifik lagi disebut HIV-1.

Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu subtipe baru ditemukan di Portugal dari pasien yang berasal dari Afrika Barat dan kemudian disebut HIV-2.

Melalui kloning dan analisis sekuens (susunan genetik), HIV-2 memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara antigenik berbeda.

Halaman
1234

Berita Terkini