Kisah Haru Guru di Sintang Kalbar Gelar Pembelajaran Tatap Muka Setelah 2 Tahun Sekolah Online

Editor: Syahroni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang siswa sedang dicek suhu tubuhnya sebelum masuk ke sekolah. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) mulai diaktifkan kembali untuk jenjang Paud-SMP di Kabupaten Sintang, mulai hari ini, Rabu 1 September 2021.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak cerita dan kisah terjadi sepanjang pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

Pandemi yang berkepanjangan telah merubah segala kebiasan menjadi kebiasaan baru.

Tak hanya bicara kesehatan, pandemi juga memberikan dampak yang besar pada dunia pendidikan.

Hampir dua tahun para murid tidak sekolah tatap muka, proses pembelajaran hanya dilakukan dari jarak jauh.

Setelah sekitar 2 tahun tidak sekolah tatap muka, kini pemerintah membolehkan kembali sekolah tatap muka dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Tak anyal diperbolehkannya sekolah tatap muka disambut baik oleh siswa dan guru.

PAUD dan SMP di Kabupaten Sintang Mulai Gelar Belajar Tatap Muka Terbatas, Sekda Pesan Jaga Prokes

Seperti Kepala Sekolah SMPN 1 Sintang, Mursidi mengaku bersyukur karena SMPN 1 Sintang diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.

Mengingatkan sudah hampir 2 tahun ini peniadaan proses pembelajaran tatap muka yang disebabkan adanya pendemi covid-19.

“Pada hari ini saya sangat terharu dan sangat berbahagia karena jawaban selama ini kurang lebih hampir 2 tahun kita belum bisa melaksanakan tatap muka, hari ini terjawab sudah kita bisa, terima kasih kepada pemkab sintang atas izin yang diberikan kepada kami,”ungkap Mursidi, Rabu 1 September 2021.

Menurut Mursidi, ada 374 jumlah siswa di SMPN 1 Sintang.

Dalam proses belajar tatap muka, pihak sekolah menerapkan sistem shift dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dimana setiap kelas di siapkan disinfektan dan westafel, jarak kursi meja juga sudah diatur sesuai prokes.

“Siswa hanya sedikit dalam kelas kurang lebih 14 – 15 orang”

“Di sekolah hanya dua jam setelah itu kita pulangkan langsung, satu jam berikutnya masuk yang shift kedua. Jadi semua kelas merasakan pembelajaran tatap muka walaupun sebentar tapi mereka hadir ke sekolah, begitu juga besoknya kita menerapakan protkol yang sangat ketat mulai dari pukul 07.00 – 12.00,”jelas Mursidi.

Kepala Sekolah Dasar Suluh Harapan Sintang, Wijayanti menyebut pihaknya sudah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah sejak agustus.

Menurut Wijayanti, pembelajaran tatap muka di sekolah sangat penting, karena guru merupakan profesi yang tidak bisa di gantikan oleh apapun, baik mesin, maupun gadget canggih ataupun platform yang keren yang sudah digunakan selama belajar online.

"Sebagai mahluk hidup kita harus berintekrasksi untuk tumbuh kembang yang baik. sehingga atas dasar tersebut dipandang perlu diupayakan PTMT ini oleh kami”

Kepala SMPN 1 Sintang Terharu Pemerintah Izinkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

“Saya pun berharap pembelajaran tatap muka terbatas ini dapat menjadi sebuah momentum untuk mengembalikan semangat belajar siswa," harap Wijayanti.

Dimulainya PTMT ditandai dengan launching simbolis di SD Suluh Harapan Sintang di Jalan MT Haryono, Gang Damai dan SMPN 1 Sintang di Jalan Apang Semangai.

Launching PTMT ditinjau langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah,

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Sintang, Anggota DPRD dan unsur Satgas Covid-19.

Tampak di dua sekolah tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dimana tersedia tempat cuci tangan, para murid juga membawa hand sanitizer, wajib menggunakan masker, jaga jarak kuris meja juga sudah diatur sesuai prokes, pengecekan suhu tubuh serta jam pelajaran di persingkat dan di bagi dua shift.

“Saya pesan kepada dewan guru, pengawas agar tetap memenuhi prokes karena kita juga masih dalam masa PPKM, ini sangat penting karena bagaimanapun kesehatan dan keselamatan kita bersama itu yang menjadi utama untuk kita semua," pesan Yosepha.

Yosepha mengingatkan para siswa agara tetap belajar di rumah meskipun sudah di mulainya proses belajar tatap muka. Menurutnya, yang paling penting saat ini ialah menaati prokes baik itu di sekolah maupun di rumah.

"Kepada anak-anak walaupun sudah belajar secara tatap muka tapi tetap juga belajar di rumah, kemudian selama di sekolah taati prokes, sering cuci tangan, jangan melepas masker, makan juga kalau bisa bawa bekal sendiri-sendiri,” kata Yosepha.

Menurut Yosepha, pembelajaran tatap muka terbatas ini akan terus dilaksanakan jika kondisi zona di Kabupaten Sintang bisa dijaga dan dikendalikan. Sebab, pemerintah daerah berharap, walaupun masa pandemi tapi kualitas belajar tetap harus dijaga.

“Saya mengimbau kepada kita semua agar menerapkan prokes dengan sungguh-sungguh, semoga nanti kita minggu depan bisa ke zona kuning, karena tadi saya liat sedikit lagi kita zona kuning, semoga bisa kuning ke hijau, sehingga nanti jumlah yang masuk sekolah bisa kita maksimalkan. Ini terus kita pertahankan, karena kalau kita ke zona merah kita tidak bisa lagi mengadakan pembelajaran tatap muka terbatas,” beber Yosepha. (*)

Berita Terkini