Kepala SMPN 1 Sintang Terharu Pemerintah Izinkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Menurut Mursidi, ada 374 jumlah siswa di SMPN 1 Sintang. Dalam proses belajar tatap muka, pihak sekolah menerapkan sistem shift dengan menerapkan prot

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Seorang siswa sedang dicek suhu tubuhnya sebelum masuk ke sekolah. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) mulai diaktifkan kembali untuk jenjang Paud-SMP di Kabupaten Sintang, mulai hari ini, Rabu 1 September 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Sekolah SMPN 1 Sintang, Mursidi mengaku bersyukur karena SMPN 1 Sintang diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas. Mengingatkan sudah hampir 2 tahun ini peniadaan proses pembelajaran tatap muka yang disebabkan adanya pendemi covid-19.

“Pada hari ini saya sangat terharu dan sangat berbahagia karena jawaban selama ini kurang lebih hampir 2 tahun kita belum bisa melaksanakan tatap muka, hari ini terjawab sudah kita bisa, terima kasih kepada pemkab sintang atas izin yang diberikan kepada kami,”ungkap Mursidi, Rabu 1 September 2021.

Menurut Mursidi, ada 374 jumlah siswa di SMPN 1 Sintang. Dalam proses belajar tatap muka, pihak sekolah menerapkan sistem shift dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dimana setiap kelas di siapkan disinfektan dan westafel, jarak kursi meja juga sudah diatur sesuai prokes.

PAUD dan SMP di Kabupaten Sintang Mulai Gelar Belajar Tatap Muka Terbatas, Sekda Pesan Jaga Prokes

“Siswa hanya sedikit dalam kelas kurang lebih 14 – 15 orang. Di sekolah hanya dua jam setelah itu kita pulangkan langsung, satu jam berikutnya masuk yang shift kedua. Jadi semua kelas merasakan pembelajaran tatap muka walaupun sebentar tapi mereka hadir ke sekolah, begitu juga besoknya kita menerapakan protkol yang sangat ketat mulai dari pukul 07.00 – 12.00,”jelas Mursidi.

Kepala Sekolah Dasar Suluh Harapan Sintang, Wijayanti menyebut pihaknya sudah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah sejak agustus.

Menurut Wijayanti, pembelajaran tatap muka di sekolah sangat penting, karena guru merupakan profesi yang tidak bisa di gantikan oleh apapun, baik mesin, maupun gadget canggih ataupun platform yang keren yang sudah digunakan selama belajar online.

"Sebagai mahluk hidup kita harus berintekrasksi untuk tumbuh kembang yang baik. sehingga atas dasar tersebut dipandang perlu diupayakan PTMT ini oleh kami. Saya pun berharap pembelajaran tatap muka terbatas ini dapat menjadi sebuah momentum untuk mengembalikan semangat belajar siswa," harap Wijayanti. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved