Dengan adanya pengkhianatan dari kaum kafir Quraiys Makkah atas perjanjian Hudaibiah, Rasulullah SAW pun mengambil sikap tegas.
Rasulullah SAW menyiapkan para sahabatnya untuk berangkat ke Makkah.
Rasulullah SAW mengajak seluruh sahabatnya untuk pergi ke Makkah menjemput kemenangan dengan penuh keyakinan terhadap pertolongan Allah SWT.
Para sahabat berbondong-bondong berkumpul dan berangkat menuju Makkah.
Rombongan para sahabat semakin besar karena banyak kabilah-kabilah yang bergabung seperti kabilah Sulaim, Muzaina, Ghatafan dan yang lain.
Setiap mereka melangkah maju, kabilah-kabilah lain ikut menggabungkan diri.
Perjalanan ini dipimpin oleh Rasulullah SAW dengan pikiran dan perhatian tertuju hanya hendak memasuki Rumah Suci tanpa akan mengalirkan darah setetes sekalipun.
Rombongan besar ini akhirnya mencapai 10.000 orang.
Kekuatan pasukan ini sangat luar biasa.
Berita datangnya Nabi dengan pasukan yang besar ini pun akhirnya didengar oleh kaum kafir Quraisy.
Mereka khawatir akan mendapatkan kekalahan, apalagi banyak tokoh mereka yang masuk Islam seperti Khalid bin Walid, Amr bin Ash
dan lainnya.
Nabi akhirnya menyuruh bala tentaranya untuk mendirikan kemah di dekat kota Makkah, tepatnya di Marr Azh Zhahran.
Kemudian sepuluh ribu obor dinyalakan.
Abu Sufyan, tokoh kunci kaum Quraisy pun berkata, Aku belum pernah melihat api dan pasukan seperti malam ini.
Rasulullah SAW didatangi oleh Abbas pamannya yang menyambutnya dengan suka cita.