TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Madinah adalah kota tujuan hijrah Rasulullah SAW.
Setelah hijrah, Nabi membangun masyarakat Madinah menjadi masyarakat yang taat beribadah, cinta ilmu, penuh persaudaraan dan kasih sayang, sejahtera, adil, dan makmur.
Hal ini berkat pembinaan yang dilakukan Rasulullah Muammad SAW.
Apa saja yang dibina Rasulullah SAW di Madinah?
Rasulullah SAW membina masyarakat dalam berbagai bidang, baik bidang agama, ekonomi, sosial, maupun pertahanan.
• Biografi Sunan Giri Wali Songo, Bagaimana Peran Sunan Giri dalam Mengembangkan Islam di Indonesia?
Madīnah, adalah sebuah kota di Hijaz, sekaligus ibu kota dari Provinsi Madinah di Arab Saudi.
Kota Madinah adalah kota suci kedua umat Islam setelah Makkah.
Kota ini sebelumnya bernama Yasrib yang merupakan kota strategis dalam jalur perdagangan.
Sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW, masyarakatnya mempunyai kepercayaan agama Nasrani, Agama Yahudi dan Kepercayaan terhadap benda-benda alam.
Yasrib mayoritas didiami oleh kaum pendatang.
Di antaranya Suku Aus dan Kazraj serta Suku Yahudi.
Yasrib adalah daerah yang subur. Mata pencaharian masyarakatnya adalah bercocok tanam, berdagang dan beternak.
• Bagaimana Peran Penting Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia?
Secara geografis, Yasrib berada di tempat yang strategis jalur perdagangan antara kota Yaman di Selatan dan Syiria di Utara.
Perdagangan di Yasrib memiliki kedudukan yang penting dalam masyarakat.
Mereka membeli hasil bumi, hewan ternak dan menjualnya ke negeri-negeri yang jauh.
Selama di daerah tujuan mereka membeli barang dan kebutuhan masyarakat dan menjualnya ditempat asal mereka.
Yasrib merupakan daerah yang subur dan terkenal dengan hasil pertaniannya.
Hal ini disebabkan dengan ketersediaan air yang melimpah dan mencukupi untuk lahan pertaniannya.
Perkebunan kurma menjadi mata pencaharian utama masyarakat Yasrib.
Penghasilan terbesarnya adalah kurma dan anggur.
Karena kesuburannya banyak penduduk wilayah lain untuk pindah ke Yasrib.
• Bukti-bukti Sejarah Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Di daerah perkotaan, terdapat pabrik-pabrik yang di kelola oleh orang Yahudi.
Sebagian dari mereka juga termasuk orang-orang kaya di Yasrib.
Sebagai penghubung jalur perdagangan, di Yasrib banyak terdapat pasar-pasar untuk berjual beli, toko untuk menjual keperluan sehari-hari dan bermacam-macam jual beli lainnya, baik yang sesuai dengan syariat Islam maupun yang tidak sesuai.
Mereka berkumpul menjadi satu.
Usaha yang Dilakukan Rasulullah SAW untuk Membina Keagamaan di Madinah
Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Nabi kemudian membangun masjid.
Masjid tersebut dinamakan Masjid Nabawi yang dijadikan sebagai pusat ibadah bagi Nabi dan para sahabatnya.
Di samping itu, masjid juga dijadikan tempat dakwah Islamiah dan mengajar para sahabat.
Para sahabat senantiasa salat berjamaah di Masjid dan semangat mencari ilmu bersama Nabi Muhammad SAW.
Sebagian sahabat bahkan tinggal di serambi masjid dan dengan penuh ketekunan memahami agama secara mendalam (tafaqquh fiddin).
Mereka yang tinggal di serambi masjid disebut ahl suffah.
• Bagaimana Perjalanan Sunan Ampel Datang ke Pulau Jawa dan Apa Saja Peninggalan dari Sunan Ampel?
Dalam memahami agama sebagian sahabat menjadi penghafal hadis seperti sahabat Abu Hurairah.
Para sahabat pun tidak segan bertanya kepada Nabi Saw untuk mendapat penjelasan langsung dari Nabi Muhammad SAW.
Dengan penuh cinta dan perhatian Nabi Muhammad Saw memberikan petunjuk dan membimbing para sahabat Nabi untuk senantiasa taat beribadah dan rajin belajar.
Cara mendidik Rasulullah Saw. adalah dengan memberi contoh langsung.
Nabi SAW mengajarkan sahabat agar rajin salat di masjid, berzikir, iktikaf dan membaca al-Qur’an.
Nabi SAW juga mengajarkan berbagai macam ilmu kepada sahabat dan menyilakan sahabat untuk bertanya dan berdiskusi dengan Nabi SAW.
Upaya Nabi Muhammad SAW membina masyarakat Madinah membuahkan hasil gemilang sehingga masyarakat Madinah rajin beribadah, mempunyai keimanan yang kuat, dan rajin menuntut ilmu.
Masyarakat Madinah menjadi masyarakat religius dan pembelajar Masjid zaman Nabi SAW untuk membina keagamaan baik terkait ibadah dan memahami agama (tafaqquh fiddin).
Pada kondisi sekarang, di samping masjid untuk tempat ibadah dan belajar agama, terdapat pula pondok pesantren untuk tafaqquh fiddin.
Para santri belajar kepada kiai tentang berbagai cabang ilmu, membiasakan diri dengan akhlak terpuji, rajin beribadah, dan mandiri.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa usaha-usaha yang dilakukan Rasulullah SAW untuk membina keagamaan di Madinah adalah sebagai berikut:
1. Membangun Masjid.
2. Melaksanakan dakwah Islamiah.
3. Mengajar para sahabat.
4. Mencontohkan salat berjamaah di Masjid.
5. Nabi SAW juga mengajarkan berbagai macam ilmu kepada sahabat dan menyilakan sahabat untuk bertanya dan berdiskusi.
Sumber: Buku SKI Kelas 4 dan 5