Sehingga meskipun tak mengerjakan puasa Tarwiyah, tetap sebisa mungkin mengerjakan puasa Arafah.
Yang paling afdhal tetnunya bisa melaksanakan puasa Dzulhijjah selama sembilan hari penuh dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai 9 Dzulhijjah.
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berkata:
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437)
Demikianlah penjelasan terkait apa itu puasa tarwiyah dan Arafah serta panduan untuk pelaksanaannya.
Semoga bermanfaat ya Sobat Tribun Pontianak sekalian.
Dan selamat mengerjakan puasa Arafah yang jatuh pada Senin 19 Juli 2021 besok.
Jangan lupa sahur nanti subuh ya.
(Update informasi lain seputar Idul Adha di sini)