TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson memastikan bahwa ketersediaan oksigen di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak saat ini aman.
Terkait pengumuman di RS tersebut kehabisan stok oksigen, iapun membenarkan adanya pengumuman itu yang bertuliskan 'Mohon Maaf Untuk Sementara RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie tidak bisa menerima dan merawat pasien baru sampai batas waktu tidak ditentukan karena oksigen tidak tersedia'
Harisson mengatakan, memang benar bahwa pada saat itu stok oksigen dirumah sakit menipis dan hampir kekurangan. Kemudian, petugas di IGD tanpa perintah direktur rumah sakit menulis pengumuman tersebut.
• Cegah Penyebaran Covid-19, Kapolsek Putussibau Utara Pimpin Patroli Malam
"Direktur kemudian bergerak mencari oksigen ke perusahaannya, dan ternyata memang perusahaan oksigen yang terlambat mengirim oksigen, dan pagi itu susah dapat kabar bahwa ada oksigen dan sudah dikirim. Jadi kertas itu memang ditempel, namun tanpa perintah dari direktur,"ujar Kadiskes Harisson, minggu 4 Juli 2021.
Saat ini, ia memastikan bahwa stok oksigen dirumah sakit sudah aman untuk memenuhi kebutuhan.
"Stok oksigen sekarang sudah aman, dan dijamin aman,"tegasnya.
(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)
Harisson berharap, Perusahaan - perusahaan oksigen di Pontianak agar dapat memenuhi dan memperioritaskan kebutuhan oksigen untuk rumah sakit yang ada di kalbar
"Jadi karena kebutuhan rumah sakit meningkat, maka kebutuhan rumah sakit dulu yang di dahulukan, kebutuhan industri dan lain lain agar di stop dulu,"Tuturnya.
Kemudian, Direktur RSUD dr Soedarso Pontianak dr. Yuliastuti Saripawan dikonfirmasi Tribun menyampaikan bahwa stok oksigen di rumah Sakit Soedarso tersedia sesuai kebutuhan.
"Alhamdulillah stok oksigen saat ini masih tersedia sesuai kebutuhan,"tuturnya, Senin 5 Juli 2021.
Dirinya pun menyampaikan bahwa pihak penyedia oksigen ke rumah sakit telah meyakinkan bahwa oksigen untuk rumah sakit aman.
• Kebutuhan Oksigen di RSUD Soedarso Dalam Sehari Mencapai 300 Tabung
Sebelumnya diberitakan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji telah meminta pada perusahaan pemasok oksigen di Kalbar memprioritaskan pasokan oksigen di rumah sakit.
"Saya minta 5 perusahaan pemasok oksigen di Kalbar lebih memprioritaskan pasokan rumah sakit," tegas Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.
Kabupaten dan Kota di Kalbar juga diharapkan melakukan tracing dan testing, serta memberi obat pada mereka yang positif.
"PPKM Mikro harus ketat, kan dana desa 8 persen boleh digunakan. Ini kondisi sudah semakin meningkat angka keterjangkitan dan angka fatalitas juga meningkat," kata Sutarmidji.
Kepala daerah harus menjadikan ini perhatian khusus, demi kesehatan masyarakat. Menurutnya masyarakat yang bandel tindak saja, karena membahayakan masyarakat lainnya.
"Edukasi terus dilakukan, vaksinasi di gencarkan. Koordinasi dengan TNI POLRI, jangan pula TNI POLRI maksimal pemda malah kurang peduli," katanya.
Ia sangat khawatir dengan beberapa kabupaten yang dinilainya hampir tak peduli, ssehingga beberapa jumlah BOR rumah sakit pun bupatinya tak tahu.
"Ayo kita berjibaku untuk penanganan Covid, siapkan tempat isolasi dan antisipasi di rumah sakit. Saya imbau agar masyarakat segera vaksin, jangan berdebat masalah tentang vaksin, karena dengan vaksin anda terhindar dari akibat fatal Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan kabar kurang baik bahwa Kota Pontianak masuk zona merah, Selasa 29 Juni 2021.
• Kadiskes Harisson sebut Vaksinasi COVID-19 Akan Sasar Pelajar Mulai Siswa Kelas XII SMA
Hal itu disampaikan Gubernur Sutarmidji melalui akun Facebook pribadinya @bangmidji. Ia mengatakan bahwa hampir semua kabupaten kota masuk zona oranye di Kalbar.
“Saya mengimbau agar Pemda lebih ketat menerapkan PPKM Mikro dan masyarakat jangan keluar rumah jika tak penting,” tulis Sutarmidji di Facebooknya @bangmidji.
Tak hanya itu saja, Ia mengatakan bahwa angka keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit sudah mencapai. 74 persen.
“Percepat vaksin, lakukan tracing dan testing, serta jika anda positif minta obat di puskesmas dan gratis. Jika ada gejala tidak enak di badan segera ke puskesmas dan minta swab,”tegasnya. (*)