Bupati Sintang Dijuluki Bapak Warung Kopi, Jarot Sebut Kopi Tak Pernah Bedakan Siapa Penikmatnya

Penulis: Agus Pujianto
Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sintang, Jarot Winarno berbincang dengan warga saat singgah di warung kopi. Setiap kali kunjungan ke daerah, Jarot selalu menyempatkan singgah untuk ngopi dan berbincang dengan masyarakat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Warung kopi mana yang belum dikunjungi Jarot Winarno di Kota Sintang! Rasanya, nyaris semua kedai Warkop sudah pernah didatangi oleh bupati sintang, ini.

Tak ayal, bupati satu ini dijuluki para millenial Sintang sebagai "Bapaknya warung kopi".

"Saya ni mau di mana pun pasti ngopi, mau di pontianak, sanggau, sekadau, landak dan tempat lain yang saya datangi pasti ngopi. Lebih lagi di sintang ini, jarang warung kopi yang ndak pernah saya singgahi, semua sudah saya datangi," ungkap Jarot, Kamis 1 Juli 2021.

"Biasanya kalau ada warung kopi sudah mulai sepi, saya datang biar agak ramai lagilah, kira-kira begitu," imbuhnya.

Bupati Jarot Sarankan Peserta PWK Keterampilan Barista di Sintang Tidak Ragu Buka Warkop

Bagi Jarot, warung kopi bukan sekadar tempat melepas penat setelah beraktivitas seharian, tapi juga wadah silaturrahmi dan juga sambil mengerjakan berbagai macam pekerjaan.

Tak jarang warung kopi bagi Jarot juga tempat untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai kepala daerah, bahkan sesekali ia rapat bersama para kepala OPD di warung kopi.

Bagi Jarot, kopi itu tidak pernah membedakan siapa penikmatnya, karena bisa dinikmati semua kalangan, baik di rumah, warung kopi dan tempat-tempat lainnya dan juga mudah di dapat.

(Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang)

"Kalau ngopi itu memberi kita kegembiraan, hati yang senang itu obat yang terbaik, bahagia hidup ketemu teman-teman," kata Jarot.

Ada filosofi hidup dalam secangkir kopi. Menurut Jarot, Kopi itu rasanya pahit, ada sedikit asam, lalu ada sedikit manis di ujung lidah, seperti proses hidup.

"Hidup kita inikan nda manis semua, ada pahit, ada asam, sedikit jak maniskan, kalau ibarat film india itukan nangis-nangis terus akhirnya baru ketawa merekakan, itulah proses hidup kita, filosofinya," ungkapnya.

Sebagai orang yang penghobby kopi, Jarot mengaku sudah pernah berkunjung daerah-daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia, seperti Wamena, Toraja, Kayu Aro Kerinci, Tenggarang dan tempat lainnya.

Di Indonesia sendiri, kata dia tidak semua daerah bisnis warung kopi bertumbuh pesat. Secara khusus di Kalbar kata Jarot, hanya ada dua daerah yang mudah mencari tempat untuk ngopi, terlebih bukanya hingga larut malam bahkan hingga subuh, yakni  Pontianak dan Sintang.

Download Contoh Surat Lamaran CPNS 2021 dan Surat Pernyataan CASN 2021 Bengkayang dan Sintang

"Saya ni sudah pergi berbagai kota, ya. Kota kopi di Indonesia itu nomor satu pontianak,lah. Di jalan reformasi itu warung kopinya banyak, di gajah mada juga, jalan ketapang juga dan ruas jalan lainya di pontianak," ujarnya.

"Yang kedua di sintang, kalau daerah lain itu agak susah. Jadi yang masih hidup (buka) sampai malam warung kopi itu, kadang sampai subuh itu pontianak dan sintang," kata Jarot.

Halaman
12

Berita Terkini