TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peredaran narkotika di Indonesia dan seluruh dunia selama bertahun-tahun masih terus menjadi pekerjaan rumah yang tiada hentinya untuk diberantas.
Tiap tahunnya aparat penegak hukum di Indonesia selalu berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang haram itu dengan jumlah yang tidak sedikit, namun barang haram itu selalu ada.
Di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan negara Malaysia, aparat penegak hukum yang ada pun juga sudah berkali - kali berhasil menggagalkan upaya Penyelundupan Narkoba dari negara tetangga dengan jumlah yang fantastis pula.
Secara ekslusif, News Manager Tribun Pontianak Haryanto melakukan wawancara bersama Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombespol Yohanes Hernowo untuk mengungkap berbagai fakta penyeliundupan narkoba terjadi di Kalimantan Barat.
• Momentum HANI 2021, Ditresnarkoba Polda Kalbar Amankan Puluhan Kilogram Sabu dan Ratusan Pil Ekstasi
Haryanto : Apakah benar, seluruh narkoba yang beredar di Kalimantan Barat itu asalnya dari perbatasan khususnya negara Malaysia?
Kombespol Yohanes : sebenarnya, narkoba yang berhasil kita ungkap, sebenarnya bukan dari Malaysia, tetapi dari Cina, karena Negera kita berbatasan dengan Malaysia, jadi perbatasan itulah yang sering dimanfaatkan oleh para pengedar yang ada di Malaysia.
(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)
Haryanto ; ditahun 2021 ini, ada berapa banyak kasus yang diungkap, dan berapa banyak barang bukti yang Diamankan?
Kombespol Yohanes : paling banyak yang kita ungkap beberapa bulan lalu yakni sabu seberat 52 kg, di perbatasan wilayah kabupaten Sanggau, dan disana sering masuk. Dan pada tahun 2021 kita mengungkap sebanyak 82 kg narkoba jenis sabu, dan ini meningkat dibandingkan tahun 2020.
Haryanto : setelah ditangkap, lantas bagaimana proses terhadap barang bukti ini ?
Kombespol Yohanes : setelah kita ungkap melalui penyidikan, lalu kita mengajukan penyitaan di kejaksaan, lalu setelah mendapat ketetapan pengadilan bahwa barang itu bisa dimusnahkan, selama Maksimal 14 hari , barang bukti itu harus segera dimusnahkan. Jadi tidak ada lagi barang bukti yang tersimpan di kantor Karena itu rawan, bisa hilang ataupun disalahgunakan.
Haryanto : selama ini, apakah ada modus - modus baru yang digunakan oleh para penyelundup ini, atau modus apa yang paling dominan untuk mengelabuhi petugas?
Kombespol Yohanes : untuk modus ini, mereka selalu berubah - ubah polanya. Dulu kalau mereka mau menyebrangkan menyimpan di dalam ban, balik jok, atau dinding mobil, itu cara - cara lama. Kalau sekarang ini langsung dibawa kurir yang sudah disiapkan, memanfaatkan jalur tikus antata Indonesia Malaysia.
• Rusak Generasi Bangsa, Bupati Mempawah Erlina Nyatakan Perang Melawan Narkoba
Haryanto : untuk Kalbar ini, apakah memang menjadi lokasi tujuan, atau hanya sebagai perlintasan saja.
Kombespol Yohanes : ada yang dijual untuk di Kalbar dan Pontianak, ada juga yang dijual kembali ke luar daerah.
Haryanto : untuk modusnya ini, apakah memang khusus ekonomi, atau ada motif lainnya?
Kombepol Yohanes : kalau kurir - kurir yang kita tangkap, mereka menjawab untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun bila kita naik keatas, bandar dan sebagainya, itu untuk menumpuk kekayaan.
Haryanto : dalam peredarannya, apakah mereka ini hanya satu jaringan, atau ada kerja sama antar jaringan.
Kombespol Yohanes : yang berhasil kita ungkap, untuk di Kalbar itu jaringan dari Malaysia, tidak seprti yang di ungkap jaringan Polda Metro itu, itu jaringan iRan.
Haryanto : selama melakukan pemberantasan narkoba, apakah pernah mendapat teror?
Kombespol Yohanes : selama ini tidak pernah, karena selama ini kami melakukan penyelidikan secara humanis, dan sesuai hukum yag berlaku, artinya sebagai manusia kita perlakukan secara.
Haryanto : pernah tidak mendapatkan tawaran materi dari pengedar atau tersangka agar kasusnya tidak di proses?
Kombespol Yohanes : pernah saya mendapat tawaran saat saya menjadi direktur di Polda Banten, waktu itu ada saudaranya tersangka, menawarkan sejumlah uang yang jumlahnya 170 juta, namun saya tolak dan ini maju terus kita proses. Karena utnuk Anggota yang masuk di reserse narkoba Semua harus kuat mental.
Haryanto : selain penindakan, dalam pemberantasan Narkoba juga butuh pencegahan, dan sejauh ini bagaimana upaya pencegahan dari kepolisian khusus Polda Kalbar dan jajaran.
Kombespol Yohanes : kami sudah melakukan sosialisasi melalui berbagai media masa, lalu media sosial, dan juga kami membentuk kampung tangguh anti narkoba. Jadi ada daya tangkal.
Haryanto : bagaimana hubungan kerja sama Direktorat Reserse Narkoba dengan instansi lain untuk pemberantasan narkoba.
Kombespol Yohanes : dalam pemberantasan Narkoba kita tidak bisa bekerja sendiri, dan selalu bekerja dama dnegan stakeholder yang ada.
Beberapa kali Pengungkapan kita bekerja sama dengan Satgas Pamtas (Satuan Tugas pengamanan perbatasan) dari TNI, bea-cukai, BNNP dan berbagai stakeholder yang ada di perbatasan.
Haryanto : bagaimana perlihatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dalam pemberantasan narkoba?
Kombespol Yohanes : kita melibatkan semua untuk menyampaikan bahaya nya Narkoba.
• Peringati Hari Anti Narkoba Internasional, Hasnah Nilai Perlu Peran Menyeluruh untuk Perangi Narkoba
Haryanto : pak, seberapa bahaya narkoba ini bagi tubuh?
Kombespol Yohanes Hernowo : satu gram itu biasa digunakan untuk tiga sampai 4 orang, ketika dia menggunakan sabu khususnya, organ - organ tubuh yang vital itu, kalau dia digunakan secara terus menerus maka akan merusak organ vital secara permanen.
Haryanto : Pandemi ini sudah berlangsung selama hampir 2 tahun, apa kendala utama teman - teman dari reserse narkoba dalam proses penegakan hukum.
Kombespol Yohanes : narkooba itu tidak melihat saat ini Pandemi atau tidak, tidak melihat hari raya dan sebagainya, begitu ada peluang masuk ya masuk. Dan selama Pandemi ini yang menyulitkan kami, saat kamu menangkap itu kami tidak tahu apakah mereka positif atau tidak. Jadi setelah kami menangkap itu langsung kami cek dulu.
Haryanto : dalam memperingati hari Anti narkoba ini, apa yang ingin dipesankan kepada masyarakat.
Kombespol Yohanes : Saya harap, para orang tua turut serta mengawasi anaknya , siapa temannya, kemana perginya, pergaulannya, komunikasnya, media sosial yang dimiliki putra dan putrinya. Sehingga, ketika ada perubahan perilaku putra dan putri kita, kepada remaja yang beranjak dewasa, pandai - pandailah mencari teman, jangan hanya kita mencari teman yang akibatnya berdampak Negatif bagi dirinya sendiri. (*)