Ini membuat permintaan darah dan makanan meningkat di dalam tubuh, sehingga jantung harus memompa darah lebih cepat.
Selain itu, pembuluh darah cenderung menyempit di pagi hari. Hal ini yang membuat jantung semakin bekerja keras.
Lalu, jika ada penyumbatan di salah satu pembuluh darah, serangan jantung pun bisa terjadi.
Gejala-Gejala Serangan Jantung
Seseorang yang mengalami serangan jantung, biasanya menunjukkan beberapa gejala. Berikut di antaranya:
- Tiba-tiba lebih sulit bernapas.
- Merasa dada tidak nyaman dan berdebar-debar.
- Terasa sakit dan tidak nyaman pada bagian lengan dan leher.
- Keringat dingin.
- Merasa mual.
- Tiba-tiba kepala terasa ringan atau kliyengan.
- Namun, biasanya gelaja-gejala ini sering disepelekan karena umum terjadi dan akan hilang dengan sendirinya.
Padahal bisa jadi tanda sebelum serangan jantung terjadi.
• TIPS Puasa Bagi Penderita Penyakit Jantung, Tetap Aman dan Bugar di Bulan Ramadhan
Hal yang Harus Dilakukan Saat Ada Orang yang Merasakan Serangan Jantung
Jika orang di sekitar kita merasakan gejala serangan jantung, yang harus dilakukan adalah secepatnya mencari bantuan kesehatan dan menghubungi tim medis.
Selain memberikan obat yang bisa membantu melancarkan darah masuk ke dalam jantung, dokter juga akan memeriksa pasien serangan jantung dengan melakukan tes pengukuran aktivitas elektrik jantung dan tes darah untuk memeriksa kerusakan otot jantung.
Setelahnya, ahli kardiologi (jantung dan peredaran darah) akan mencari tahu lokasi penyumbatan pembuluh darah dan membuka kembali bagian yang tersumbat dengan prosedur tertentu.
Itulah proses yang terjadi sebelum serangan jantung dan saat serangan jantung terjadi.
Meski penanganan yang cepat bisa menyelamatkan orang yang mengalami serangan jantung, lebih baik lagi jika menghindarinya dengan menjaga gaya hidup yang sehat, teman-teman.
Contohnya makan makanan sehat, aktif berolahraga rutin, dan menjaga berat badan yang sehat. (*)