Khazanah Islam

JAWABAN Syukron Katsiron Menurut Ustadz Abdul Somad hingga Perbedaannya dengan Jazakallahu Khairan

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JAWABAN Syukron Katsiron Menurut Ustadz Abdul Somad.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID  - Dalam kehidupan sehari-hari, syukron telah menjadi kebiasaan dalam percakapan di kalangan umat muslim tanpa terkecuali di Indonesia.

Bahkan menjadikan kata ini seolah telah menjadi kosakata bahasa Indonesia lantaran penggunaannya yang cukup sering.

Pengertian Syukron 

Syukron  berasal dari bahasa Arab.

Syukron (شُكْرًا) ialah kosakata bahasa Arab yang secara harfiah berarti “terima kasih”

Syukron dipakai sebagai ucapan terima kasih kepada seseorang

Sehingga secara bahasa Syukran adalah terima kasih.

Sholat Pakai Masker Apakah Sholatnya Sah? Simak Jawaban Ustadz Abdul Somad atau UAS

Kata ini biasanya digunakan sebagai ucapan kepada seseorang yang telah melakukan kebaikan.

Kata syukron sering juga disanding dengan kata katsiiraa, sehingga menjadi “syukron katsiira” berarti “terima kasih banyak”.

Seorang Muslim diajarkan untuk selalu mengucapkan terima kasih atau rasa syukur kepada siapa pun yang telah memberikan kebaikan.

Terima kasih juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Keutamaan menggunakan ungkapan kalimat “Syukron” ini yang artinya “terima kasih ialah merupakan sebuah ucapan yang sangat mudah untuk di ungkapkan pada siapa saja khususnya umat muslim.

Akan tetapi tak banyak yang memahami bahwasannya ucapan kalimat “syukron” ini merupakan sebuah ucapan yang sangat bermanfaat terutama terhadap yang mengucapkan kalimat ini dan juga terhadap yang mendapatkan ucapan kalimat ini.

DOA Buka Puasa Senin Kamis & Waktu Buka Puasa Sunnah Kamis Hari Ini serta Manfaat Puasa Senin Kamis

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan umatnya agar membalas kebaikan orang lain, sebagaimana sabdanya:

“Barangsiapa diperlakukan baik (oleh orang), hendaknya ia membalasnya. Apabila ia tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia memujinya. Jika ia memujinya, maka ia telah berterima kasih kepadanya; namun jika menyembunyikannya, berarti ia telah mengingkarinya…” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad. Lihat Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 157)

Halaman
1234

Berita Terkini