Gubernur Kalbar Sutarmidji: 'Sambas Saya Sudah Angkat Tangan, Capek Ngomongnya Saja'

Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menilai Bupati Kabupaten Sambas Atbah Romin Suhaili setengah hati menangani virus corona (Covid-19).

Sutarmidji menilai hal itu mungkin karena masa pemerintahannya akan berakhir bulan Juni mendatang, lalu seakan lepas dari tanggung jawab.

"Jangan bupati merasa sudah habis bulan Juni, sekarang ogah-ogahan," kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin 3 Mei 2021.

Baca juga: Larangan Mudik Mulai 6 - 17 Mei 2021, Pemprov Kalbar Siapkan 700 Kamar Karantina Bagi Yang Bandel

"Tanggung jawab dia sampai Juni, udahlah besar hatilah untuk melaksanakan tugas pemerintahan," katanya.

Sebagaimana diketahui, Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili bersama wakilnya Hairiah, merupakan satu di antara tiga kepala daerah petahana di Kalbar yang gagal  mempertahankan kekuasaannya setelah kalah dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Baca juga: Larangan Mudik Mulai 6 - 17 Mei 2021, Pemprov Kalbar Siapkan 700 Kamar Karantina Bagi Yang Bandel

"Sambas saya udah angkat tangan, capek ngomongnya saja. Mungkin karena enggak efektif pemerintahan di sana, tinggal satu bulan lagi," kata Sutarmidji.

"Tapi kan enggak boleh gitu, kasihan masyarakatnya," ungkap Sutarmidji.

Padahal, lanjut Sutarmidji, dia meminta kepada pemerintah daerah di kabupaten untuk tidak pelit dalam belanja alat kesehatan seperti membeli rapid tes antigen dan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Baca juga: Larangan Mudik Mulai 6 - 17 Mei 2021, Pemprov Kalbar Siapkan 700 Kamar Karantina Bagi Yang Bandel

"Mungkin satu atau dua tahun belum berakhir, kita harus memiliki penanganan yang baik," terang Sutarmidji.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengungkapkan, pada hari Minggu, 2 Mei 2021, terdapat tambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 95 orang, dengan 9 di antaranya dirawat di rumah sakit.

Adapun 95 kasus baru tersebut masing-masing berasal dari Kota Pontianak 13 orang.

Kemudian Kabupaten Bengkayang 2 orang, Kabupaten Kayong Utara 3 orang.

Baca juga: Satgas Cek Lokasi Pendirian Posko Covid-19 di Perbatasan Sintang-Sekadau

Selanjutnya Kabupaten Mempawah 6 orang, Kabupaten Sambas 2 orang, Kabupaten Sekadau 54 orang, dan Kabupaten Melawi 15 orang.

"Kemudian di hari yang sama, ada 73 orang telah dinyatakan sembuh," ungkap Harisson.

Dengan demikian, sejak pandemi Covid-19 terdapat 7.931 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalbar.

Sebanyak 6.901 atau 87,01 persen sembuh dan 46 orang atau 0,58 persen meninggal dunia.

Baca juga: Ibu Kandung Wakil Bupati Sambas Wafat, Hj Hairiah: Mohon Maaf Jika Ibu Saya Semasa Hidup Ada Salah

Larangan Mudik

Gubernur atau Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menegaskan mudik Lebaran tahun ini dilarang.

Pihaknya telah menyiapkan sebanyak 700 kamar untuk mengkarantina pemudik yang ngeyel selama 14 hari.

"Mudik tetap dilarang, kita sudah siapkan 700 kamar, kalau masih ngotot, yang tertangkap melanggar aturan tentang mudik protokol kesehatan langsung isolasi, langsung karantina 14 hari, saya benar-benar, saya enggak untuk nakut-nakuti," kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin 3 Mei 2021.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menambahkan, terjadi peningkatan kasus aktif sebanyak 50 persen dalam satu bulan terakhir.

Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia meningkat dua kali lipat.

"Biasanya kasus Covid-19 aktif itu kurang lebih di bawah 500, sekarang ini sudah hampir seribu. Artinya masa sembuh itu makin lama," ujar Sutarmidji.

Kemudian, jika sebelumnya hanya 20 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sekarang telah mencapai 47 persen.

"Hampir seluruh Kalbar meningkat, termasuk Kabupaten Kapuas Hulu. Kabupaten Ketapang sudah ada penurunan tapi saya minta kirim swab sebanyak-banyaknya," harap Sutarmidji.

Sutarmidji mengatakan, saat ini kondisi virus corona atau Covid-19 semakin meningkat.

Maka dari itu, dia meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kondisi Covid 19 di Kalbar semakin meningkat, saya mohon agar kita semua menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," kata Sutarmidji.

Menurut Sutarmidji, jangan sampai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat ini tengah diterapkan berubah menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Saatnya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan jauhi keramaian serta jangan mudik. Jangan sampai PPKM berubah jadi PSBB," ujar Sutarmidji.

Sutarmidji merincikan, terdapat sejumlah klaster besar penyebaran Covid-19 di Kalbar, di antaranya klaster perkawinan di Kabupaten Sekadau dengan jumlah terinfeksi 50 orang dan 4 meninggal dunia.

Kemudian klaster Poltekkes Pontianak dengan 50 orang positif.

"Kemudian santri yang pulang,  setelah dites ulang hampir 100 orang yang positif dan pekerja migran ada 112 positif. Sekarang bukan saatnya berdebat, teori ini itu," ucap Sutarmidji. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur Kalbar Nilai Bupati Sambas Ogah-ogahan Tangani Corona"
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : Dony Aprian

Berita Terkini