TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, membuka Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Kabupaten Mempawah Tahun 2020-2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Swissbelinn Singkawang, Selasa 30 Maret 2021 malam.
Peserta Bimtek tersebut dari Satuan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Mempawah (OPD).
Diketahui juga Bimtek tersebut dilaksankan selama dua hari sampai Kamis 1 April 2021.
Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, mengatakan dokumen rencana strategis perangkat daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan selama lima tahunan mendatang dari tahun 2020 hingga tahun 2024.
"Ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD tahun 2020-2024 dan di breakdown dalam rencana tahunan yang tertuang dalam rencana kerja atau Renja Perangkat Daerah," katanya, Rabu 31 Maret 2021.
Baca juga: Renstra Perangkat Daerah Merupakan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah untuk Periode 5 Tahun
Dikatakannya juga dokumen-dokumen perencanaan ini seharusnya sinergis dengan apa yang direncanakan dari hulu hingga hilir nya, sehingga pada saat implementasi dan evaluasi sudah sejalan dengan target-target yang ingin dicapai pada setiap tahunnya.
"Sedangkan RPJMD merupakan penjabaran visi, misi dan program kerja kepala daerah selaku Bupati dan Wakil Bupati selama 5 tahun ini, dan apapun program yang ditargetkan akan tercapai tentunya perangkat daerah harus punya program kerja yang jelas, terukur dan terarah dengan melihat urgensi dan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis dan ini dituangkan dalam dokumen rencana strategis perangkat daerah selama 5 tahun kedepan," jelasnya.
Lanjut kata dia, tahun 2021 ini merupakan tahun kedua RPJMD Kabupaten Mempawah.
"Seperti yang kita ketahui bahwa terdapat beberapa indikator pembangunan daerah yang telah kita capai seperti indeks pembangunan manusia atau IPM, capaian IPM meningkat dari tahun sebelumnya dengan capaian 65,74," ungkapnya.
Dengan capaian ini kata Wabup membawa Kabupaten Mempawah naik pada posisi ke 10 se-Kabupaten kota di Provinsi Kalbar.
Baca juga: Anggota DPRD Harap Mempawah Bisa Pertahankan Predikat WTP
"Prestasi ini merupakan capaian seluruh perangkat daerah di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi, namun demikian capaian ini masih harus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang," harapnya.
Untuk itu dirinya juga meminta kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang berkaitan dengan pencapaian IPM ini nanti mempresentasikan program kerja apa saja yang telah direncanakan dalam dokumen Renstranya.
"Sehingga pada tahun 2021 ini IPM kita bisa meningkat dari angka 65, 74," katanya.
Lanjut setelah itu kata Wabup, capaian yang kedua adalah angka kemiskinan. Dimana pada tahun 2020 angka kemiskinan diangka 4,95, kondisi ini turun 0,37 persen dari tahun 2019 dengan angka 5,32.
"Capaian angka ini diharapkan terus turun, untuk itu Dinas Sosial dapat memberikan strategi apa yang akan dilakukan dan program-program apa yang telah dipersiapkan dalam Renstra untuk tahun-tahun mendatang yang berkaitan dengan desa mandiri," jelasnya lagi.
Dikatakannya juga dengan beroperasinya pelabuhan Internasional Kijing tentu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Mempawah.
"Untuk itu perangkat daerah terkait dapat menyiapkan program kerja nyata dalam pengentasan kemiskinan ini," bebernya.
Lebih lanjut indikator ketiga kata Wabup adalah indeks GINI, atau lebih dikenal indeks ketimpangan pendapatan yang menjadi tolak ukur suatu wilayah dengan wilayah lainnya.
Kabupaten Mempawah pada tahun 2019 mencapai angka sebesar 0,27 capaian ini dianggap masih tinggi dan ditargetkan terus turun di tahun 2022.
Namun kata Wabup, dengan adanya proyek strategis nasional di Kabupaten Mempawah, ketimpangan pendapatan akan semakin nampak.
Baca juga: Bupati Erlina Optimis Mempawah Raih Predikat WTP
"Untuk itu apa strategi Dinas Penanaman Modal untuk meningkatkan investasi dan pemberdayaan KUKM dalam mengantisipasi ketimpangan wilayah dimasa mendatang, yang dituangkan dalam rencana strategis dengan memperhitungkan perkembangan wilayah yang tidak dapat diantisipasi dengan adanya pelabuhan Kijing dan smelter Antam," jelasnya.
Lanjut kata Wabup, indikator keempat yang patut diperhatikan terkait pertumbuhan ekonomi.
Diketahui laju pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar 0,19 persen tumbuh melambat dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,78 persen.
Hal ini dialami hampir seluruh daerah, yang disebabkan oleh pelaku-pelaku industri dan usaha mikro kecil menengah tidak dapat bertahan dalam kondisi pandemi covid-19.
Namun industri kecil maupun besar diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif di tahun-tahun mendatang.
"Untuk itu perangkat daerah khususnya Dinas Pertanian, Dinas Penanaman Modal maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dapat berakselerasi dalam meningkatkan kondisi ekonomi yang lebih baik, dengan program-program kerja strategis yang difokuskan untuk meningkatkan gairah pasar dan pelaku usaha sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mempawah," jelasnya.
Selain itu kata Muhammad Pagi, Dinas PUPR juga berkontribusi dalam penyiapan sarana prasarana infrastuktur jalan.
"Sehingga akses transportasi desa yang memiliki potensi pertanian dan perkebunan dapat terus meningkat yang berdampak pada perekonomian masyarakat desa yang semakin baik," ucapnya.
Terakhir kata Wabup, yang kelima yang menjadi sorotan adalah terkait Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Pada tahun 2020 capaian TPT Kabupaten Mempawah sekitar 7,55 persen, capaian ini lebih tinggi dari capaian provinsi Kalimantan Barat sekitar 5,81 persen.
"Tentu ini menjadi tugas berat pemerintah daerah khususnya perangkat daerah yang menangani ketenagakerjaan dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka, dan setelah ini kepala Dinas Diperindagnaker untuk dapat mempresentasikan program-program yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja maupun peningkatkan keterampilan para pencari kerja," terangnya.
Dirinya juga meminta kepada seluruh perangkat daerah tetap berkomitmen dalam memberikan kinerja yang baik dalam mencapai target indikator makro yang telah disampaikan sebelumnya.
"Walau ditengah pandemi Covid-19, saya harap semua perangkat daerah bekerja maksimal untuk mencapai target-target tersebut," pungkasnya. (*)