Kantor Desa Tanjung Klansam Sintang Terbakar, Polisi Duga Sebab Kebakaran Berasal dari Puntung Rokok

Penulis: Agus Pujianto
Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran terjadi sekitar pukul 21.28 wib. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Namun, dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh puntung rokok

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Kantor Desa Tanjung Kelansam, Kecamatan Sintang, ludes terbakar pada Rabu, 17 Maret 2021, malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian material ditaksir ratusan juta rupiah.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 21.28 wib. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Namun, dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh puntung rokok.

"Sumber api masih dalam proses penyelidikan dari Polres Sintang. Dugaan sementara penyebab kebakaran dari puntung rokok yang dibuang di tempat sampah," kata Kapolres Sintang, AKBP Venti Bernard Musak, melalui Kasubag Humas, Iptu Hariyanto, Kamis 18 Maret 2021. 

Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Sejumlah Ruangan RSUD Rujukan Ade M Djoen Sintang Tergenang Air

Menurut Hariyanto, sebelum terbakar Pada pukul 17.30 wib para perangkat Desa dan PJ Desa Tanjung Klansam mengadakan rapat Plasma Sawit di kantor desa sampai dengan pukul 21.00 wib.

Setelah rapat para perangkat desa pulang ke rumahnya masing masing. Berselang setengah jam, terdengar teriakan dari Bidan di Polindes.

"Teriakan dari bidan polindes ada kebakaran di kantor desa. Saksi mata melihat asap tebal dan kobaran api di kantor Desa Tanjung klansam," ungkap Hariyanto.

Pada pukul 21.28 Wib, Warga Tanjung Klansam beramai ramai membantu memadamkan api dengan menggunakan alat apa apa adanya seperti ember mesin Robin air.

Setelah itu satu unit pemadam dari PT.S.A.M datang turut membantu memadamkan api agar api tidak merembet ke yang lain. Karena api sudah membesar dan tidak bisa di padamkan lagi kantor desa habis terbakar.

"Pada pukul 22.24 Wib Api dapat dipadamkan. Korban jiwa nihil. Diperkirakan kerugian 300 juta rupiah," jelasnya. (*)

Berita Terkini