Dari 100 kasus tersebut telah dikonfirmasi oleh tes laboratorium sedangkan 74 kasus lainnya melalui diagnosis klinis dari gejala pasien.
Embarek mengatakan, ada kemungkinan jumlah kasus Covid-19 sebenarnya jauh yang lebih besar ini yang berarti penyakit itu menginfeksi sekitar 1.000 lebih orang di Wuhan pada Desember 2019.
"Kami belum melakukan pemodelan apa pun sejak itu," tutur Embarek.
Baca juga: TIONGKOK Kerahkan Helikopter Tempur Z-20 ke Uighur Xinjiang, Persiapan Jika China Vs India Perang?
Namun, secara kasar, Embarek menyebutkan bahwa dari populasi yang terinfeksi, sekitar 15 persen menjadi kasus yang parah.
Sedangkan sisanya atau sebagain besar di antaranya adalah kasus ringan.
Dia menambahkan, tim tersebut juga untuk pertama kalinya mengumpulkan 13 urutan genetik berbeda dari virus SARS-CoV-2 sejak Desember 2019.
Urutan tersebut, jika diperiksa dengan data pasien yang lebih luas di China sepanjang 2019, dapat memberikan petunjuk berharga tentang geografi dan waktu wabah sebelum Desember 2019.
"Beberapa dari mereka berasal dari pasar (makanan laut Huanan di Wuhan),”
“Beberapa dari mereka tidak terkait dengan pasar,” tutur Peter Ben Embarek.
Materi di artikel ini juga telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Penelitian WHO, China bohongi dunia soal kasus Covid-19 di Wuhan
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838