TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sambas, melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tentang evaluasi pelaksanaan Pilkada Sambas 2020.
Pada kesempatan itu, Ketua KPU Kabupaten Sambas, Sudarmi mengatakan seluruh tahapan pilkada sudah mereka laksanakan, dan sudah mereka lakukan secara maksimal.
"KPU Kabupaten Sambas dalam melaksanakan tahapan Pilkada sejak dari bulan Maret 2019 sampai dengan hari ini, dimulai dengan tahapan perencanaan program dan anggaran yang sudah kami usulkan pada Maret 2019, dan Alhamdulillah difasilitasi dengan baik oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Setelah pelaksanaan penganggaran oleh Pemerintah Daerah kata dia, proses pilkada kemudian beranjak pada pembentukan produk hukum dan pemutakhiran data pemilih.
Baca juga: Ketua DPRD Apresiasi Kinerja KPU Kabupaten Sambas
"Semuanya berkat unsur pemerintah daerah dalam membiayai anggaran pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sambas, sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar," katanya.
"Kemudian dilanjutkan juga dengan tahapan pembuatan atau pembentukan produk-produk hukum yang menjadi payung hukum dalam penyelenggaraan tahapan, kemudian tahapan pemutakhiran data pemilih, kemudian tahapan partisipasi masyarakat," jelasnya.
Lalu baru selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan pengelolaan logistik pemilihan, tahapan pencalonan, kampanye, tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta tahapan rekapitulasi hasil penghitungan dan pemungutan suara.
Setelah pelaksanaan pemungutan suara, dilanjutkan dengan tahapan penetapan hasil pemungutan dan penghitungan suara, penetapan calon terpilih dan terakhir tahapan evaluasi.
"Sehingga seluruh rangkaian Pilkada 2020, bisa dilaksanakan di Kabupaten Sambas Alhamdulillah semuanya berjalan lancar aman damai terkendali, sehat dan bermartabat berkat dari sinergitas dan dukungan dari semua unsur instansi," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, pelaksanaan evaluasi kali ini pada prinsipnya dilaksanakan untuk menerima masukan saran perbaikan kepada KPU Sambas selaku penyelenggara pemilu.
"Karena kita tahu dalam setiap penyelenggaraan sebaik apapun pasti ada saja kekurangan yang dialami, maka FGD ini untuk menjadi bahan perbaikan pada penyelenggaraan pemilihan kedepan," jelasnya.
Untuk pelaksanaan pilkada di tengah pandemi, dia juga bersyukur, kata dia masyarakat Kabupaten Sambas tetap antusias mengikuti pemilu.
Hal ini dibuktikan sengan partisipasi pemilih yang lebih baik dibanding Pilkada Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya.
"Partisipasi pemilih yang dicapai di Kabupaten Sambas Alhamdulillah juga meningkat dari pencapaian partisipasi pemilih pada penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil bupati Sambas pada tahun 2015 kemarin, yakni di atas 60 persen," ungkapnya.
"Meskipun dilaksanakan dan diselenggarakan dalam situasi pandemi," turup Sudarmi. (*)