Ketapang Dipercaya Sebagai Penerima Program Sekolah Penggerak

Penulis: Nur Imam Satria
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang Jahilin. Foto istimewa

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang Jahilin menjelaskan sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non-kognitif (karakter).

Hal itu dijelaskan Jahilin setelah Pemerintah Kabupaten Ketapang mendapat kepercayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penerima program sekolah penggerak tahun 2021. 

Menurut Jahilin, untuk mewujudkan program tersebut tentunya diawali dengan SDM kepala sekolah dan guru yang unggul. 

Program itu pun akan berlanjut dalam kurun waktu tiga tahun kedepan.

Baca juga: Tidak Dapat Penuhi Persyaratan, Pekebun di Sintang Tak Dapat Bantuan Program PSR

"Untuk tahun pertama ini, nanti akan ditunjuk tiga sekolah yang akan ditunjuk menjadi sekolah percontohan dan dianggap sudah memenuhi syarat-syarat tertentu. Nanti di Ketapang sesuai kewenangan kita akan ada di tingkat TK, SD dan SMP," kata Jahilin, Sabtu 2 Januari 2021.

Jahilin melanjutkan, dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat, ditahun 2021 ini, hanya ada empat daerah yang ditunjuk pemerintah pusat sebagai penerima program sekolah penggerak, yakni Kabupaten Ketapang, Kubu Raya, Sintang dan Kota Pontianak. 

Sementara secara nasional akan ada 2.800 sekolah yang berasal dari 100 kabupaten/kota se-Indonesia. 

Meski telah mengantongi sekolah sekolah yang berpotensi dijadikan sekolah penggerak di Kabupaten Ketapang, pihaknya belum menentukan sekolah mana saja yang nantinya akan dijadikan sekolah percontohan dari pemerintah pusat tersebut. 

"Guru-guru pilihan dengan SDM yang berkualitas nanti juga akan kita tempatkan di sekolah penggerak. Nanti dari sekolah penggerak yang sudah ada ini, akan menularkan kepada sekolah-sekolah lain, menjadi contoh, menjadi rujukan, menjadi model dan dmenjadi sumber teladan," harapnya.

Lebih lanjut, Jahilin menjelaskan program sekolah penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan, yakni pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah. 

Selain membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, Jahilin menilai program sekolah penggerak juga akan mampu mempercepat mutu pendidikan di daerah. 

"Selain itu program tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM satuan pendidikan hingga mampu menjadi daerah rujukan praktek baik dalam pengembangan sekolah penggerak," pungkasnya. (*)

Berita Terkini