Isu Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Ini Penjelasan Disperindagnaker Mempawah

Penulis: Ramadhan
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Seksi Metrologi, Pengawasan dan Pengawasan Konsumen Disperindagnaker Kabupaten Mempawah, Hendri Kurniawan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Beberapa hari ini muncul isu bahwa terjadi kelangkaan stok gas elpiji 3 kg pada tingkat pangkalan dan pengecer di beberapa wilayah di Kabupaten Mempawah.

Adapun penyebabnya, lantaran kuota gas yang seharusnya cukup untuk kebutuhan masyarakat, malah dijual oleh oknum ke Kabupaten-Kabupaten lain.

Isu itu pun dihubungkan dengan momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), dengan cara menjual harga tinggi di beberapa kabupaten yang berada di hulu atau utara Kalbar, demi meraup keuntungan berlipat.

Kepala Seksi Metrologi, Pengawasan dan Pengawasan Konsumen Disperindagnaker Kabupaten Mempawah, Hendri Kurniawan menanggapi isu yang beredar tersebut.

Baca juga: Stok Elpiji Untuk Kabupaten Mempawah Mencukupi Hingga Akhir Tahun 2020

"Tidak dipungkiri lagi potensi terjadinya hal diatas, lantaran sudah terdapat beberapa penanganan kasus terkait kasus penyelundupan yang diusut oleh pihak Kepolisian," ujar Hendri, Senin 14 Desember 2020.

Namun begitu, Menurut Hendri untuk isu kelangkaan kali ini, menurutnya tidak benar, dan terlebih tidak berdasar jika dikatakan kuota gas milik masyarakat Kabupaten Mempawah sampai dijual ke kabupaten lain demi kepentingan bisnis untuk mengejar momen Nataru 2020.

"Itu tidak bisa dipungkiri, tapi yang jelas saat ini sudah kita lakukan antisipasi di tiga lokasi (pangkalan), seperti di wilayah utara yaitu di Sungai Kunyit, kemudian di Anjungan, Takong dan Jongkat, dengan melakukan pengetatan pengawasan distribusi," ujarnya.

Hendri menyampaikan, pengawasan yang dilakukan pihaknya tersebut, turut melibatkan para kepala Desa dan aparat kepolisian.

Pengawasan yang dilakukan pun lebih mengarah kepada antisipatif sekaligus langkah hukum tegas.

"Contoh beberapa, ada pihak yang coba-coba melarikan gas dari daerah kita ke luar daerah kabupaten lain, sudah pasti berurusan dengan hukum. untuk sejauh ini hasil evaluasi kita belum menemukan, kalaupun ada laporan yang sifatnya penyelewengan dan sebagainya, kami pasti sangat cepat mengambil tindakan," tegasnya.

Baca juga: Situasi Terminal Mempawah Menjelang Nataru Masih Sepi Aktifitas

Hendri juga menjelaskan terdapat beberapa agen gas elpiji 3 kg di Kabupaten Mempawah, diantaranya, Di Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Anjongan, Kecamatan Jongkat, Kecamatan Wajok dan Kelurahan Batu Layang.

"Agen ini membawahi 144 pangkalan, menyebar ke seluruh Desa dan Kelurahan, dan terus kita monitor, kita lakukan evaluasi," katanya.

Adapun terkait isu kelangkaan, Hendri menduga hal itu lebih kepada ketidaksediaan para pangkalan dalam melayani beberapa masyarakat yang tidak memiliki kartu 'berhak' membeli gas elpiji subsidi 3 kg.

"Kan ada penegasan dari Pertamina, bahwa membeli gas harus menggunakan kartu, jadi masyarakat yang tidak memiliki kartu tidak bisa dilayani oleh pihak pangkalan," katanya.

"Untuk rumah tangga itu maksimal 5 tabung, kalau pelaku UMKM 8 tabung setiap bualannya," tambahnya.

Halaman
12

Berita Terkini