Namun, kedua merek tersebut dapat dijalankan secara terpisah untuk jangka waktu yang lama.
“Kombinasi tersebut pada akhirnya bertujuan untuk menjadi perusahaan publik,” ungkap sumber, seperti dikutip Bloomberg.
Baca juga: ULANG Tahun ke-36 Hari Ini, Berikut Profil Nadiem Makarim Pendiri Gojek yang Jadi Manteri Pendidikan
Baca juga: Grab Driver Center di Pontianak Diresmikan, Ternyata yang Pertama di Kalimantan
Kesepakatan merger antar kedua perusahaan tersebut membutuhkan persetujuan regulasi dari pemerintah.
Grab dan Gojek telah terlibat dalam pertempuran sengit dan mahal untuk mendapatkan dominasi bisnis dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak investor pun telah mendorong mereka untuk menggabungkan kekuatan di seluruh Asia Tenggara untuk mengurangi pengeluaran biaya dan menciptakan salah satu perusahaan berbasis internet yang paling kuat di kawasan tersebut.
Bloomberg mencatat, Grab yang hadir di delapan negara memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 14 miliar.
Sedangkan, Gojek yang hadir di Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam memiliki nilai valuasi sekitar US$ 10 miliar.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini tanggapan Gojek dan Grab usai wacana merger merebak