TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabar rencana merger antara dua decacorn, yaitu Gojek dan Grab kembali merebak.
Keduanya dikabarkan hampir mencapai kesepakatan untuk saling menggabungkan bisnis.
Terbaru, dikabarkan tinggal menyelesaikan pembahasan detail yang turut melibatkan investor kedua perusahaan ini.
Ketika dikonfirmasi, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menyebut, pihaknya tidak dapat menanggapi isu merger antara Gojek dan Grab seperti yang beredar di pasar saat ini.
Ia hanya menyampaikan, fundamental bisnis Gojek tergolong semakin kuat kendati dalam masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Kolaborasi Telkomsel dan Gojek Perkuat Ekonomi Digital Indonesia
Baca juga: Terima Aksi Driver, Perwakilan Grab Pontianak Tanggapi Tiga Poin Tuntutan
Beberapa layanan Gojek pun telah mencatatkan kontribusi marjin positif.
“Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami diseluruh tempat Gojek beroperasi,” ujar Nila, Kamis 3 Desember 2020.
Setali tiga uang, manajemen Grab juga enggan menanggapi wacana merger yang melibatkan perusahaan yang berkantor pusat di Singapura tersebut.
“Kami tidak berkomentar mengenai spekulasi yang beredar di pasar,” ungkap Juru Bicara Grab Indonesia, hari ini.
Mengutip pemberitaan Bloomberg, Rabu (2/12), Grab Holdings Inc. dan Gojek dikabarkan telah membuat kemajuan substansial dalam mencapai kesepakatan untuk menggabungkan bisnis antar keduanya.
Sumber Bloomberg yang tidak bisa disebutkan namanya menyebut, Grab dan Gojek telah mempersempit perbedaan pendapatnya meski negosiasi yang menjadi bagian dari perjanjian masih perlu dilakukan.
Detail akhir merger pun sedang dibahas di antara para pemimpin senior di tiap perusahaan dengan partisipasi Masayoshi Son dari Softbank Group Corp selaku investor utama Grab.
Menurut sumber tersebut, Grab dan Gojek menyepakati beberapa poin, salah satunya terkait struktur perusahaan gabungan.
Dalam hal ini, salah satu pendiri Grab yakni Anthony Tan akan menjadi CEO dari entitas gabungan.
Adapun eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia dengan merek Gojek.