Dari Nilai A, Orasi hingga Libur Kuliah, Dukungan Dosen pada Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI DEMO - Ribuan Orang Gelar Aksi Demo di DPRD Kalbar, Kamis 8 Oktober 2020

“Itulah alasan saya meliburkan kuliah,” ujar dia.

Kurang lebih 850 personel yang diturunkan untuk keamanan pada aksi tersebut. Dari 850 personel itu terdiri dari Polresta Pontianak Kota dan juga dari Polda Kalimantan Barat (TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib)

Iqbal juga berorasi di depan ribuan mahasiswa dengan harapan aksi tersebut tidak berlangsung anarkis.

Sebab, aksi tersebut merupakan perjuangan nurani mahasiswa untuk memperjuangkan nasib rakyat.

Iqbal tidak khawatir dengan sikapnya tersebut. Sebab, dia melakukan hal tersebut sesuai dengan hati nurani.

"Saya yakin ini perjuangan nurani, jadi tidak takut,” pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan ribuan mahasiswa menggelar aksi menolak UU Cipta Kerja.

Mereka yang tergabung dalam aliansi Jember menggugat, memenuhi bundaran DPRD Jember.

Mereka berasal dari berbagai elemen organisasi mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Jember.

Demo Tolak Omnibus Law Ricuh, Polisi Amankan 32 Pengunjuk Rasa

Janji Nilai A

Seorang Dosen Universitas Wijaya Surabaya, Umar Sholahudin sebelumnya juga menjanjikan nilai A bagi mahasiswanya yang berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja, di Kota Surabaya.

Umar memberikan penjelasan alasan hal itu dijanjikannya kepada para mahasiswa yang berdemo menolak UU yang baru saja disahkan di DPR RI tersebut.

Menurutnya, terjun ke jalan dirasa menjadi sarana belajar yang lebih efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan, dibandingkan hanya mengikuti pelajaran daring.

"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar.

Umar menjelasakan, penolakan UU Cipta Kerja penting dilakukan oleh mahasiswa.

Sebab, disahkannya UU tersebut akan memengaruhi kondisi mahasiswa ketika terjun ke dunia lapangan kerja.

Halaman
1234

Berita Terkini