Baca tanpa iklan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kapolres Sambas AKBP Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo, mengatakan Pelaksanaan aksi penolakan pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law menjadi undang-undang yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Sambas berjalan dengan aman dan lancar.
"Kegiatannya sudah berjalan aman dan lancar. Dan sebelumnya juga kami sudah koordinasikan kepada ketua DPRD pak Abu terkait dengan rencana aksi hari ini. Dan tadi beliau menyanggupi pertemuan dengan cara daring," ujar Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo, Kamis 8 Oktober 2020.
Kata Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo hal itu dilakukan lantaran Ketua DPRD dan anggota sedang melakukan kegiatan di Pontianak dalam rangka konsultasi.
Karenanya, pertemuan harus dilakukan dengan cara daring atau virtual antara pimpinan DPRD dan mahasiswa Sambas.
• VIDEO: Ini Opsi Yang Disampaikan Kabag Ops Polres Sambas Pertemuan Mahasiswa dan Pimpinan DPRD
Pada saat aksi tadi memang ada sedikit diskusi yang dinamis antara pihak keamanan dengan mahasiswa yang hendak masuk ke gedung DPRD Kabupaten Sambas.
"Menang ada diskusi yang dinamis, karena awal mulanya gedung yang di siapkan oleh DPRD adalah ruang pertemuan fraksi yang hanya cukup untuk 15 orang, tapi semua bisa diatasi," ungkapnya.
Diskusi itu kaya dia, karena mahasiswa ingin semuanya bisa ikut menyampaikan lansung kepada pimpinan DPRD. Sehingga akhirnya menggunakan ruang sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sambas.
"Dan tadi di izinkan, tapi dengan catatan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.
Saat dikonfirmasi, apakah ada aksi lainnya yang serupa di Sambas. Kata Kapolres hanya aksi yang ada di DPRD. Sementara itu, dari serikat buruh dan lainnya yang ada di Sambas sudah mengkonfirmasi tidak akan melaksanakan aksi pada hari ini.
"Serikat buruh sendiri tidak ada, kemarin kita sudah bertemu dan mereka menyampaikan tidak ada aksi damai penolakan Omnibuslaw di Sambas," tutupnya.